Apakah Kamu Mengidap Sindrom Monday Blues
Apakah Kamu Mengidap Sindrom Monday Blues

Apakah Kamu Mengidap Sindrom Monday Blues

Apakah Kamu Mengidap Sindrom Monday Blues

Koran-sindo.com – Hari Senin seolah menjadi ketakutan tersendiri bagi sebagian orang. “I HATE MONDAY“ adalah kata yang sering digunakan orang untuk menggambarkannya. Ketika muncul rasa malas berlebihan pada hari Senin, itu artinya seseorang tersebut tengah mengalami sindrom monday blues. Apa sih sindrom MONDAY BLUES itu?

Sindrom monday blues atau Senin kelabu merupakan perasaan malas yang berlebihan terhadap hari Senin setelah melewati nikmatnya akhir pekan. Hampir semua kalangan pernah mengalami sindrom ini. Tak terkecuali anak muda.

Muslim, mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia ini mengaku juga pernah merasa berat ketika bertemu hari Senin. “Apalagi kalau weekend -nya ada acara atau kegiatan yang bagus, jadinya malas berhenti,” ujarnya ketika ditanya apa yang membuatnya malas menghadapi hari Senin.

Menurutnya, ada banyak pula alasan mengapa orang-orang membenci hari Senin. “Kalau menurut gue sih ada beberapa hal, bisa jadi di weekend -nya melakukan sesuatu yang oke banget, terus malas kembali kerja atau sekolah pada hari biasanya. Atau ada yang belum kelar, terus dilanjutin Senin, makanya jadi malas,” lanjutnya.

Cowok berkacamata ini mengakui bahwa hari Senin sebenarnya bukanlah hari yang buruk karena Senin merupakan awal minggu yang harus dimulai dengan sesuatu yang baru. Ia juga mengatakan, agar bersemangat pada hari Senin, sebaiknya pekerjaan yang tertunda diselesaikan sebelum datangnya weekend . “Kelarin kerjaan sebelum weekend atau mungkin bisa coba kebiasaan baru, misalnya cari hobi lain dan lakukan setiap hari Senin,” sebutnya.

Sindrom monday blues juga pernah dialami seorang mahasiswa Jurusan Kebidanan Universitas Brawijaya bernama Nabila. “Ketika hari-hari diisi dengan kesibukan yang menguras pikiran dan tenaga, kurang istirahat, kurang refreshing . Akhirnya pas weekend benarbenar dipakai buat istirahat. Pada hari weekend, rasanya baru saja memejamkan mata, menenangkan pikiran dan tubuh. Eh tahu-tahu sudah malam Senin. Mulai deh kebayangbayang sama kesibukan hari-hari seterusnya lagi,” bebernya.

Cewek alumni SMAN 2 Bekasi ini juga mengungkapkan bahwa cara dirinya menghadapi hari Senin adalah dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan ketika weekend . “Dan tanamkan ke mindset kita bahwa semua hari itu sama. Sama-sama punya hak dan tanggung jawab. Yang ada waktu istirahat, dan tentu quality time for all activities – lah,” sebutnya menutup percakapan.

Sepakat dengan Muslim dan Nabila, Roliyani, mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, juga pernah mengalami sindrom monday blues . “Siapa enggak malas kalau ketemu Senin? Lagi enakenaknya libur, terus tahu-tahu melakukan aktivitas lagi. Kayak tugas kuliah atau ketemu lagi sama kerjaan gue, belum lagi ditambah berbagai masalah,” ujar cewek berjilbab tersebut.

Menurut dia, menghadapi monday blues bisa disiasati dengan cara berpikir positif. “Ya harus positif. Kalau Senin itu menyenangkan, ada tantangan-tantangan baru yang bisa mengasah skill kita. Dan dengan tantangan-tantangan itu bikin kita dewasa dan menjadi orang yang lebih baik lagi,” sambungnya.

Hari Senin memang identik dengan stigma negatif. Malas, lelah, pesimis, dan perasaan tidak menyenangkan lainnya terhadap hari Senin menumbuhkan anggapan hari Senin adalah hari yang kelabu. Dan media sosial biasanya menjadi salah satu pelampiasan kebanyakan orang yang mengalami sindrom monday blues tersebut untuk berkeluh kesah.

Apakah kamu salah satunya? Semoga tidak ya, karena sebenarnya hari Senin tidaklah seburuk yang dibayangkan. Jadi, hari apa pun itu, harus tetap dijalani dengan penuh semangat. Karena hal tersebut bisa membuat kita optimistis dalam menjalani hari-hari. Mulai sekarang, ayo sama-sama berteriak dengan lantang, “Selamat tinggal Monday Blues . I love Monday! “.

(Kongres Advokat Indonesia)

Silahkan tinggalkan komentar tapi jangan gunakan kata-kata kasar. Kita bebas berpendapat dan tetap gunakan etika sopan santun.

TERPOPULER

TERFAVORIT

Dikukuhkan Jadi Ketua Dewan Pembina KAI, Bamsoet : Pekerjaan Rumah Kita Banyak untuk Sektor Penegakan Hukum
September 27, 2024
Lantik Pengurus, Ketua Presidium DPP KAI: Kita Wujudkan AdvoKAI yang Cadas, Cerdas, Berkelas
September 27, 2024
Dihadiri Ketua Dewan Pembina Sekaligus Ketua MPR RI, Pengurus DPP KAI 2024-2029 Resmi Dikukuhkan
September 27, 2024
Audiensi Presidium DPP KAI – Menkum HAM RI: Kita Mitra Kerja!
September 7, 2024
Diangkat Kembali Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (KAI), Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Pembentukan Dewan Advokat Nasional
July 25, 2024