Tulungagung, Detik.com – Calon Wakil Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo segera merapatkan tim pemenangan menyusul penetapan tersangka oleh KPK terhadap pasangannya, Calon Bupati Syahri Mulyo, pasangannya.
Ia merapatkan barisan di Posko Ngantru, Tulungagung, bersama sekitar 200 relawan, Jumat (8/7/2018) sore. Maryoto menegaskan, dirinya mengambil-alih komando pasca keputusan KPK.
“Kita bukan orang penakut. Dulu berani apalagi sekarang, saat kita mendapat serangan. Kita lipat-gandakan keberanian, kecerdasan, dan tenaga untuk meraih kemenangan,” kata Maryoto dalam rapat konsolidasi.
Pompaan semangat ini disambut yel-yel, “Panggah (tetap) SahTo!” Para relawan menilai penetapan tersangka Syahri Mulyo oleh KPK sebagai serangan, yang berdampak langsung dengan Pilkada Tulungagung.
SahTo adalah singkatan Syahri Mulyo dan Maryoto Bhirowo. Pasangan petahana ini sangat rajin menemui warga masyarakat. Keduanya banyak diprediksi akan memetik kemenangan dalam Pilkada 27 Juni 2018.
“Peristiwa yang menimpa Pak Syahri membuat kita semakin solid, semakin bersemangat, untuk memenangkan Pilkada,” kata Maryoto.
Rapat konsolidasi diwarnai dengan laporan para relawan di wilayah tugas masing-masing. Setelah itu, Maryoto mengajak buka puasa bersama.
Pasangan SahTo diusung oleh koalisi PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai NasDem. Terkait kasus yang membelit Syahri Mulyo, PDIP Tulungagung berpendapat, Calon Bupati Syahri Mulyo tidak mungkin intervensi dalam proyek infrastruktur.
“Karena Pak Syahri tidak lagi menjabat bupati. Saat ini Tulungagung dipimpin Pejabat (Pj) Bupati,” kata Heru Santoso, Bendahara DPC PDIP Tulungagung.
PDI Perjuangan, kata dia, tidak lemah hati pasca peristiwa OTT KPK, yang menimpa Kepala Dinas PU Tulungagung, dan kemudian merembet ke Syahri Mulyo. “Kami yakin menang,” kata dia.
Baca Juga : Delik Korupsi di RKUHP Dinilai Bikin Kisruh Penegakan Hukum
[…] Baca Juga : Cabup Syahri Jadi Tersangka KPK, Cawabup Maryoto: Kita Makin Solid […]