TRIBUNJATENG.COM MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, serangan rudal ke Suriah sebagai aksi agresi terhadap negara yang sedang memerangi teoris di tanah airnya sendiri.
Ia mendesak segera digelar sidang di Dewan Keamanan PBB untuk merespon aksi sepihak AS, Inggris, dan Prancis tersebut. Menurut Putin, agresi itu telah mengacak-acak tatanan internasional.
“Rusia menginginkan sidang segera di DK PBB untuk membahas aksi agresi AS dan sekutunya ini,” kata Putin di Moskow, Sabtu (14/4/2018).
Serangan tersebut menunjukkan AS dan sekutunya melanggar konvensi dan prinsip-prinsip hukum internasional dan menginjak-injak kedaulatan sebuah negara.
AS bersikeras menuduh pemerintah Suriah harus bertanggubgjawab atas serangan gas kimia di Douma, 7 April 2018.
Serangan rudal itu diklaim menyasar pusat riset iptek dan fasilitas pendukung produksi senjata kimia.
Damaskus telah membantah tuduhan ini.
Rusia pun telah membeberkan tuduhan itu diproduksi kelompok militan di Suriah, bekerjasama dengan pihak Barat.
Badan Pemeriksa Senjata Kimia PBB sedang masuk Suriah guna mengumpulkan bukti di lapangan.
Namun di tengah upaya itu, AS dan dua negara sekutunya telah meluncurkan tak kurang 100 rudal ke berbagai sasaran di Suriah.
Belum ada laporan mendetail korban jiwa maupun materialnakibat serbuan yang dilancarkan dari Turki dan Yordania ini.
Pasukan pertahanan Suriah berjibaku menahan gempuran rudal ini yang mengarah ke ibukota Damaskus.
Baca Juga : Mahfud MD Menilai Ucapan Rocky Gerung Tak Perlu Dilaporkan Polisi
[…] Baca Juga : Presiden Rusia: Serangan AS Remehkan Hukum Internasional, Desak Segera Digelar Sidang PBB […]