WARTAKOTALIVE.COM, PADEMANGAN – Proses hukum kasus pembagian nasi anjing di RT 011 RW 12, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, tetap berjalan. Mengenai proses hukum nasi anjing tetap berjalan, dikatakan Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto.
Diakui Kombes Budhi Herdi Susianto, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan soal kisruh kasus pemberian nasi anjing di Warakas. “Tentunya proses hukum ini akan terus berjalan dan akan kami lanjutkan tahapannya,” kata Budhi, Senin (27/4).
Budhi sendiri mengapresiasi langkah Yayasan Qahal selaku donatur ‘Nasi Anjing’ yang sudah meminta maaf kepada warga setempat karena menimbulkan kehebohan.
Pemilik sekaligus pendiri Yayasan Qahal, Biantoro Setijo, sudah dipertemukan bersama dengan warga setempat pada Minggu (26/4) kemarin untuk proses mediasi.
“Adanya permintaan maaf dari pihak yayasan, kami tentunya mengapresiasi langkah gentle yang dilakukan mereka,” kata Budhi.
Budhi juga mengatakan saat ini sudah ada 10 orang saksi yang telah diperiksa. Saksi yang diperiksa di antaranya pihak yayasan yang memberikan nasi berlabel ‘Nasi Anjing’ itu.
“Kami sedang melakukan proses. Pada tahap penyelidikan terhadap saksi-saksi. Saat ini sudah 10 orang yang kami mintai keterangan,” ucap Budhi.
Selain itu, masih ada saksi lainnya juga yang diperiksa.
Yakni warga di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai penerima nasi.
“Tiga orang dari warga di sekitar daerah Masjid Babah Alun. Tujuh orang lainnya dari pengurus yayasan”
“Kami belum menyimpulkan, tapi kami terus melakukan proses,” ucap Budhi.
Sebelumnya video warga yang memperlihatkan nasi bungkus berlogo kepala anjing mendadak viral.
Dibungkusnya tertulis ‘Nasi Anjing’, Nasi Orang Kecil, Bersahabat dengan Nasi Kucing #Jakartatahanbanting.
Diberitakan sebelumnya, beredar sebuah video nasi bungkus berlogo kepala anjing jadi viral di media sosial (medsos).
Pihak kepolisian pun sudah menerima laporan mengenai video nasi bungkus bergambar kepala anjing tersebut.
Sampai saat ini, polisi masih menyelidiki kasus video nasi bungkus viral di Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut.
Nasi itu ternyata bukanlah nasi berisi daging anjing, melainkan nasi dengan bahan-bahan halal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, bahwa pihak Polres Metro Jakarta Utara terima laporan dari warga yang telah menerima nasi bungkus berlogo kepala anjing, Minggu (26/4/2020) dini hari.
Saat itu ada warga yang melapor mendapatkan bantuan berupa nasi anjing dari seorang donatur di tengah wabah virus corona.
Para warga yang menerima nasi bungkus berlebel kepala anjing itu di sekitar Masjid Babah Alun-alun Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Warga melaporkan telah menerima nasi bungkus berlogo kepala anjing dan ada tulisan berbunyi nasi anjing, nasi orang kecil bersahabat dengan nasi kucing.
Saat itu warga mengaku merasa dilecehkan dan khawatir bahwa lauk yang diberikan adalah daging anjing.
Maka dari itu Tim Tiger dan Piket Reskrim Polres Metro Jakarta Utara langsung mendatangi tempat tersebut dan mengumpulkan beberapa keterangan saksi.
Mereka juga sempat mengamankan beberapa orang ke Polres Metro Jakarta Utara untuk dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam secara komprehensif.
“Kami sudah meminta klarifikasi pimpinan komunitas yang memberi nasi bungkus berlogo anjing tersebut,” ungkap Yusri.
Pihaknya juga telah mengirim sample nasi bungkus itu ke pihak laboratoris untuk mengecek daging yang terkandung dalam nasi bungkus tersebut.
Setelah didatangi lokasi pembuatan nasi bungkus itu, ternyata didapati bahwa pembuatan nasi dengan bahan halal.
Adapun istilah yang digunakan dengan nama anjing karena menganggap anjing hewan yang setia.
Selain itu porsi nasi tersebut dianggap lebih besar sedikit dari nasi kucing.
“Nasi itu juga diperuntukkan untuk orang kecil untuk bertahan hidup.
Bahan yang digunakan adalah cumi, sosis sapi, teri, dan lain-lain,” jelas Yusri.
Saat ini kata Yusri, aparat kepolisian tengah mempertemukan para pihak dengan disaksikan toga/Toma setempat termasuk unsur TNI.
Pihaknya juga meminta pengirim makanan untuk membuat video klarifikasi dan video pembuatan bahan makanan.
“Kami juga sudah meminta pihak pemberi makanan untuk mengganti istilah nasi anjing dengan istilah lain, sehingga tidak menimbulkan persepsi lain,” ujar Yusri.
Diketahui sebelumnya viral video seorang ibu-ibu marah-marah karena diberi nasi bungkus.
Ibu-ibu itu kecewa karena bungkus nasi itu diberi stampel kepala anjing dan bernama nasi anjing.
Ia khawatir bahwa nasi itu merupakan nasi daging anjing yang diberikan di tengah PSBB.
Disesalkan Warga
Sebuah video viral, menggambarkan warga dibagikan nasi anjing di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pembagian nasi anjing itu dipermasalahkan karena diberikan juga kepada warga muslim.
Video tersebut berdurasi kurang lebh 1.10 menit.
Diunggah oleh akun Mualaf.com pada Minggu (26/4/2020) sekira pukul 13.00.
Video itu sudah ditonton 2.100 kali, dengan 35 komentar, dan 132 kali dibagikan.
Tampak seorang wanita berkerudung hitam menunjukkan sebuah nasi bungkus berwarna coklat.
Dengan perekam seorang pria.
“Dikasih sama tiga orang. Namanya nasi saya ambil, namanya dikasih. Pas saya lihat nasinya ada bacaan nasi anjing,” kata wanita tersebut.
Kemudian si pria perekam melanjutkan, “buat orang yang nggak tahu, dikasih nasi bungkus kirain sembako. Tapi ini nasinya nasi anjing nih.”
Nasi bungkus itu pun sempat dibuka.
Tampak berisi nasi dan beberapa daging berwarna coklat.
Wanita itu mengaku diberi nasi tersebut di bawah kolong tol depan Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjungpriok, Jakarta Utara.
“Harap hati-hati yang punya anak jangan diterima. Ini nasi lauknya daging anjing,” kata pria tersebut.
Berikut isi unggahan tersebut:
“Bismillah [PERHATIAN]
Ahad lalu, ada salah satu follower mengirimkan video ini, dan langsung kami kirim tim untuk memeriksa di sekitar Warakas, Priok, dimana ada aktifitas membagi bagikan nasi.
Lalu ternyata memang benar, ada dari pihak salah satu rumah ibadah yang membagi bagikan ratusan bungkus nasi dengan lauk daging anjing kepada masyarakat umum.
Dan masyarakat yang kebagian disekitaran kolong jembatan, depan masjid Babah Alun, dan karena LAPAR, maka masyarakat makan langsung tanpa bertanya tanya ini daging apa, astaghfirullah
Dan setelah kami konfirmasi ke rumah ibadah itu, krn yg melakukam adalah pengurus di rumah ibadah itu, namun, mereka mengelak dan mengatakan ini adalah oknum, mereka menyatakan bukan pihak rumah ibadah nya, dan kami sudah agak jauh bertanya, namun pihak mereka mengelak terus dan lepas tanggung jawab dan menyatakan ini ulah oknum
Baiklah, oknumnya sendiri sekarang sudah gak tau dimana, insyaaAllah nama nya sudah ada,
Sebenarnya saya gak mau posting ini menunggu tertangkap aja, saya cuma kasih kisi2 pakai postingan leopard beberapa hari lalu
Namun krn akhirnya video nya beredar dan banyak yg posting, akhirnya saya angkat sedikit
Semoga bermanfaat
Steven Indra
Mualaf Center Indonesia
InsyaaAllah kami akan tetap ada untuk membantu mualaf dan membentengi aqidah ummat”
Ketika dikonfirmasi ke Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, mengatakan bahwa kasus tersebut telah ditangani oleh Polres Jakarta Utara.
“Saat ini kasus itu sudah dalam ranah kepolisian. Sudah ditangani Polres,” kata Sigit ketika dihubungi Warta Kota, Minggu (26/4/2020).
Sigit pun mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi setiap bentuk kepedulian.
Namun niat baik juga harus dilakukan dengan cara yang benar.
“Distribusi bansos dikerjakan dengan melibatkan RW dan RT bersama satgas percepatan penanganan covid-19 di wilayahnya masing-masing”
“Kiranya hal tersebut bisa dijadikan referensi bagi siapa saja yang ingin berikan donasi kepedulian,” kata mantan Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu.
Ia juga menyebut bahwa niat yang mulia dan baik, dikerjakan secara benar.
Dengan melibatkan pihak yang bertanggung jawab, maka akan makin mewujudkan ketahanan sosial bagi semua.
Bagikan Sembako
Dewan Pimpinan Wilayah – DPW Serikat Pekerja BPJamsostek DKI Jakarta melakukan kegiatan sosial dalam rangka membantu sesama di tengah pandemi Covid-19 dan menyambut bulan suci Ramadan 1441 H di beberapa panti asuhan di Jakarta, Sabtu (25/4/2020).
Sekretaris Wilayah Serikat Pekerja DKI Jakarta Dimas Rapanta mengatakan kegiatan sosial dengan tema sharing and caring dilakukan di beberapa panti asuhan di Jakarta.
“Selain dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, kegiatan ini juga sebagai ucapan syukur atas ulang tahun serikat pekerja BPJamsostek yang ke-21,” kata Dimas melalui keterangan tertulisnya.
Kegiatan sosial pembagian sembako ini dibagi menjadi 4 tim yang memberikan bantuan sembako kepada 4 panti asuhan yaitu Yayasan Yatim Piatu Al-Andalusia, Panti Asuhan Elderly social budi mulia, Panti Asuhan Ar-roihan, dan Panti Asuhan Orphanage Tebet.
Giat bantuan sosial oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Serikat Pekerja BPJamsostek DKI Jakarta, Sabtu (25/4/2020).
Giat bantuan sosial oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Serikat Pekerja BPJamsostek DKI Jakarta, Sabtu (25/4/2020). (dok DPW PBJamsostek)
Dimas menambahkan kegiatan itu merupakan wujud rasa syukur dan kepedulian atas situasi sulit yang sedang dihadapi dunia termasuk Indonesia dan secara khusus Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu daerah zona merah penyebaran pandemi virus corona ini.
“Kegiatan sosial ini merupakan bentuk kepedulian teman-teman Serikat Pekerja DKI Jakarta dalam membantu saudara-saudara yang terdampak Covid-19 sekaligus dalam rangka berbagi rezeki untuk sahur dan berbuka selama bulan suci Ramadan 1441 H yang pada hari ini sudah memasukin hari kedua berpuasa,” katanya.
Heri Suhartono selaku Kepala Panti Asuhan Elderly Social Budi Mulia menyampaikan apresiasi atas bantuan sosial yang diberikan oleh Serikat Pekerja BPJamsostek DKI Jakarta.
“Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pengurus Serikat Pekerja BPJamsostek DKI Jakarta. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat dan barokah bagi teman-teman panti asuhan,” kata Heri.
Baca Juga : Pengacara Yakin Eks Ketum PPP Romahurmuziy Segera Bebas Dari Rutan KPK