TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Ribuan massa yang mengatasnamakan diri sebagai Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur mengepung Pengadilan Negeri (PN) Surabaya di Jalan Arjuno, Rabu (30/1/2019).
Kedatangan massa aksi, bertujuan untuk mengawal kasus hukum yang dialami Ahmad Hilmi Hamdani, salah seorang driver ojek online.
Di depan pagar Gedung PN Surabaya, selain melakukan orasi menuntut bebasnya Hilmi, massa aksi juga melantunkan sholawat secara berbarengan.
Kemudian disusul pembacaan Pancasila yang dikomandoi oleh seorang koordinator lapangan. Dan diakhiri dengan teriakan, “Hilmi Bebas!”, secara serentak dan berulang.
Daniel Lukas Rorong, Humas PDOI Jawa Timur menuturkan, meskipun keputusan sidang kasus Hilmi masih membutuhkan lima kali sidang, pihaknya akan terus mengawal kasus hingga putusan hukum diketok hakim.
Namun pihaknya akan terus mendesak agar Hilmi memperoleh penangguhan penahanan.
“Kami akan kawal terus meski masih ada 5 sidang lagi. Hari ini kami ingin Hilmi mendapat penangguhan penahanan,” katanya pada TribunJatim.com.
Ahmad Hilmi Hamdani merupakan ayah dari 3 anak yang menjadi korban kecelakaan tabrakan motor dengan motor setelah ditabrak oknum marinir saat melintas di Jalan Mastrip Karang Pilang, 17 April 2018 lalu.
Achmad didakwa melanggar pasal 310 ayat 4 Undang-Undang RI nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, karena dinilai lalai dalam berkendara, hingga mengakibatkan penumpangnya, meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Ribuan Ojek Online Kepung Kantor Pengadilan Negeri Surabaya, Massa Aksi; Bebaskan Hilmi!
Baca Juga : Abu Bakar Ba’asyir Tetap Menolak Tandatangan Setia NKRI