BBC.com – Putra Mahkota Saudi yang sangat berkuasa, Pangeran Mohammed bin Salman, menyatakan tak tahu menahu tentang apa yang terjadi pada Jamal Khashoggi, wartawan Saudi yang hilang, kata Presiden AS Donald Trump.
Menurut Trump kepada kantor berita AP, kasus ini mengembangkan opini menyudutkan terhadap Arab Saudi dengan prinsip ‘bersalah sampai terbukti tidak bersalah’—kebalikan dari prinsip praduga tak bersalah dalam hukum, yakni ‘tidak bersalah sampai dinyatakan terbukti bersalah.’
Trump sebut ‘pembunuh jahat’ berada di balik hilangnya wartawan Khashoggi
Wartawan Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi? AS dan Inggris ‘ancam boikot’ Konferensi Saudi
Saudi Arabia sebut tudingan pembunuhan Khashoggi adalah ‘dusta’
Para pejabat Turki yang tidak bisa disebutkan namanya mengatakan penyelidikan di konsulat Saudi di Istanbul mengungkap lebih banyak bukti bahwa Khashoggi dibunuh.
Masalah ini membuat Arab Saudi mendapat tekanan kuat dari para sekutu dekat, khususnya dari negara-negara demokrasi di Barat.
Khashoggi, seorang jurnalis yang dikenal kritis terhadap rezim di Arab Saudi, terakhir terlihat memasuki konsulat Saudi di Turki pada 2 Oktober. Arab Saudi membantah telah membunuhnya dan pada awalnya mengatakan dia meninggalkan gedung itu tanpa kurang suatu apa.
Apa yang dikatakan Pangeran Mohammed?
Ahli waris tahta Saudi ini memegang kekuasaan yang sangat besar di kerajaan dan banyak pihak menganggap dia bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi pada Khashoggi.
Trump mencuit bahwa Pangeran Mohammed telah berbicara kepadanya di telepon dan dia “mengatakan tak tahu menahu sama sekali tentang apa yang terjadi di Konsulat mereka di Turki”.
Menurut Presiden Trump, Pangeran Mohammed “mengatakan kepada saya bahwa dia sudah mulai melancarkan penyelidikan penuh dan menyeluruh untuk masalah ini, dan akan secepatnya diperluas. Jawaban (mengenai kasus Khashoggi) akan segera diketahui”.
Turkish forensic police arrive to search the Saudi consul’s residence in Istanbul following the disappearance of Saudi journalist, Jamal Khashoggi, 16 October 2018Hak atas fotoEPA
Percakapan telepon itu berlangsung berbarengan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Arab Saudi atas perintah Trump untuk menangani krisis dalam hubungan kedua negara terkait kasus ini.
Senin (15/10), Trump berspekulasi bahwa Khashoggi bisa jadi dibunuh oleh ‘para pembunuh jahat’.
Siapa Jamal Khashoggi? Wartawan Saudi yang hilang di Turki dan kenal Osama bin Laden
Wartawan Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi? AS dan Inggris ‘ancam boikot’ Konferensi Saudi
Wartawan kondang Arab Saudi hilang penuh misteri di Turki
Seorang senator Republik terkemuka dari pendukung hubungan AS-Saudi, Lindsey Graham, mengungkapkan sikapnya yang sangat kritis terhadap putra mahkota Saudi.
“Orang ini harus pergi,” katanya pada Selasa pagi dalam wawancara di Fox News. Ia menuduh Pangeran Muhammad sebagai ‘bola liar’.
Sejauh mana investigasi berlangsung?
Pada Senin (15/10), Raja Salman memerintahkan penyelidikan, dan Arab Saudi mengundang Turki untuk membentuk satuan tugas investigasi gabungan.
Pada sore harinya, sejumlah penyidik memasuki gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Tim penyidik Arab Saudi masuk ke tempat itu, disusul divisi forensik Kepolisian Turki sejam kemudian.
Namun, sebelum tibanya para penyidik, sekumpulan petugas pembersih terlihat lebih dulu masuk ke gedung konsulat.
Penyelidikan diperluas ke kediaman konsul, sekitar 200 meter dari konsulat.
Tetapi kemudian tertunda karena tidak ada pejabat Saudi yang dapat hadir untuk melakukan apa yang dijanjikan sebagai penyelidikan bersama, kata para pejabat Turki.
Konsul Mohammad al-Otaibi, sudah meninggalkan Turki dengan penerbangan komersial menuju Arab Saudi, sehari sebelumnya.
Rekaman video menunjukkan, pada hari hilangnya Khashoggi, sejumlah kendaraan dengan plat nomor diplomatik Saudi bergerak dari konsulat ke kediaman konsul.
Para penyelidik Turki yang dikutip oleh dua kantor berita mengatakan penyelidikan telah menghasilkan bukti lebih banyak lagi bahwa Khashoggi dibunuh di sana.
Seorang pejabat Turki dikutip oleh Reuters mengatakan di sana ditemukan ‘bukti-bukti kuat, tetapi tidak ada bukti konklusif.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan bahwa penyelidikan “dikembangkan ke banyak hal seperti bahan beracun dan jejak-jejak yang dihapus misalnya dengan mengecatnya”.
Sementara itu, The New York Times dan CNN, mengutip sumber tanpa nama, melaporkan bahwa Arab Saudi akan mengakui bahwa kematian Khashoggi terjadi akibat interogasi yang berlangsung tak terkendali.
Baca Juga : Kemenhub Akan Hukum Dua ASN Tersangka Penembak Gedung DPR