Jakarta, CNN Indonesia — PDIP menegaskan pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak pernah mengkriminalisasi ulama. Karena itu, ia meminta semua pihak tidak mengintervensi proses hukum yang tengah berjalan di Kepolisian.
Hal tersebut dikatakan Ketua DPP PDIP Hendrawan menanggapi pernyataan Eggi Sudjana yang menyebut pertemuan antara Tim 11 Ulama Alumni 212 dengan Jokowi di Istana Bogor untuk menghentikan kasus pidana yang diduga melibatkan ulama. Menurutnya, kasus hukum harus dipisahkan dari urusan politik praktis.
“Yang sudah masuk ranah hukum biar diproses dengan adil tanpa diberi muatan politik praktis yang partisan dan segregatif,” ujar Hendrawan dalam pesan singkat, Rabu (24/4).
Hendrawan menuturkan kriminalisasi terhadap tokoh agama atau ulama merupakan hal gila. Hal itu tidak mungkin terjadi tengah kondisi bangsa yang beragam.
Lebih lanjut, Hendrawan menilai pertemuan tersebut seharusnya dimaknai sebagai langkah memperkuat persatuan. Hal itu diperlukan agar sinergi bangsa dalam mengahadapi tantangan eksternal semakin kuat.
Ia menyebut tantangan bangsa ke depan adalah pihak yang hendak mengubah ideologi untuk memecah persatuan.
“Yang kita hadapi adalah para importir ideologi sesat, importir radikalisasi. Mereka-mereka yang mau mengganti ideologi negara kita,” ujarnya.
Lihat juga: Tawa dan Canda Warnai Pertemuan Jokowi dan Tim 11 Alumni 212
Lebih dari itu, ia mengingatkan seluruh tokoh masyarakat tidak membuat pernyataan yang dapat memecah persatuan.
“Tokoh-tokoh masyarakat harus menekankan pernyataan-pernyataan yang damai, inklisif, dan mencerahkan,” ujar Hendrawan.
Terpisah, politikus PDIP Alex Indra Lukman menilai Jokowi merupakan negarawan karena menerima kedatangan Alumni 212. Ia berkata Jokowi menempatkan Alumni 212 setara dengan semua pihak.
“Saya mengapresiasi pertemuan antara PA 212 dengan Pak Jokowi. Ini menunjukkan Jokowi negarawan dan memberikan kesempatan yang sama,” ujar Alex di Gedung DPR, Jakarta.
Menurut Alex, pertemuan tersebut harus terus didukung agar situasi nasional berjalan damai.
Di sisi lain, Alex tidak melihat ada niat politik di balik pertemuan itu. Sebab ia menyebut Jokowi sudah dua kali bertemu dengan Alumni 212.
Alex justru menilai pertemuan tersebut sekedar saturahmi dan ruang bagi masyarakat menyampaikan aspirasi.
“Bisa kita lihat pertemuan ini tidak ada muatan politik, lebih ke silaturrahmi,” ujarnya.
Baca JUga : Singgung Hukum Islam, Eggi Sudjana Minta Jokowi Tobat Konstitusi