Hangatnya isu yang berkembang soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ‘ditarget’ oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjadi tersangka dalam kasus Formula E membuat Presiden Kongres Advokat Indonesia Adv. Dr. Tjoetjoe Sandjaja Hernanto angkat bicara. Tjoetjoe mengungkapkan rasa keprihatinannya atas menghangatnya isu tersebut.
Menurut Tjoetjoe isu korupsi tidak boleh dipolitisir apalagi Anies hari ini secara resmi telah ditetapkan sebagai bakal calon Presiden dari Partai Nasdem.
“Saya tidak setuju bila isu korupsi dijadikan sebagai isu politik. Saya juga tidak ingin KPK dijadikan alat politik untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Saya tidak berbicara masalah politik karena kita akan memasuki tahun-tahun politik. Saya juga tidak berbicara dukung mendukung seseorang menjadi calon presiden, namun jika isu hukum diseret-seret ke ranah politik, maka saya menolak dengan tegas atas isu yang sedang berkembang,” tegas Tjoetjoe.
Presiden KAI menduga ada kekuatan politik yang berusaha menyeret-nyeret Anies ke ranah hukum melalui kasus Formula E. “Saya berharap KPK tidak dijadikan alat politik, terhadap siapa pun, termasuk saat ini terhadap Anies Baswedan,” terang founder kantor hukum Officium Nobile IndoLaw ini.
Apalagi ada kabar yang berhembus bahwa komisioner KPK belum bulat untuk menaikkan status perkara ini dari penyelidikan menjadi penyidikan.
“Jika para komisioner KPK keputusannya belum bulat, sebaiknya jangan dulu mengambil keputusan, saran Tjoetjoe kepada KPK di Jakarta, Senin (3/10).