Kedai-berita.com – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI) Sulsel mendorong Tjoetjoe Sandjaja Hernanto kembali menjadi Presiden kedua kalinya alias oppo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Kongres Advokat Indonesia (KAI) 8-9 Februari 2018 di Bandung, Jawa Barat (Jabar) mendatang.
“Itu sudah jadi kesepakatan dalam Rakerda DPD KAI Sulsel yang berlangsung tadi di Hotel Gahara Makassar,” kata Muh. Israq, Ketua DPD KAI Sulsel, Rabu (31/1/2018).
Pengusulan kembali Tjoetjoe Sandjaja berdasarkan berbagai pertimbangan. Diantaranya, selama masa perjalanan KAI memang masih membutuhkan sosok pimpinan seperti Tjoetjoe Sandjaja yang memiliki integritas tinggi serta loyal kepada organisasi.
“Beliau punya kualifikasi dan dedikasi yang tinggi serta berwibawa dan telah membawa KAI setara dengan Peradi,” ungkap Israq.
Selain itu, pihaknya juga tak ingin KAI yang sekarang sudah terbang tinggi kembali jatuh terperosok.
“Oleh karena itu kita usulkan kembali mengangkat Tjoetjoe Sandjaja kembali menjabat Presiden KAI periode selanjutnya,” jelas Israq.
Selain mengusulkan kongres luar biasa dengan menunjuk kembali Tjoetjoe Sandjaja menjadi Presiden KAI yang kedua kalinya, lanjut Israq, DPD KAI Sulsel juga sepakat untuk mempermasalahkan keberadaan Kongres Advokat Indonesia 2008.
“KAI selama ini hanya satu. Sekarang memang ada perpecahan tetapi perpecahan itu bukan dari kami tapi pembentukan sepihak yang berdiri 30 Mei 2014 sementara kami didirikan 30 Mei 2008,” terang Israq.
Dua poin utama yang disepakati seluruh anggota DPD KAI Sulsel itu, tegas Ishaq, akan diusulkan nantinya pada Rakernas DPP KAI.
“Program utama itu untuk memberikan peringatan kepada pengurus KAI 2008 untuk tidak menggunakan nama KAI. Salah satunya meminta dana pelaksanaan ujian, penyidikan yang semuanya itu merugikan nama kami,” ungkap Israq.