Perusahaan start-up penyedia layanan tanda tangan digital dan identitas digital, Privy terlibat di balik sukses pemilihan Ketua Umum dan Anggota Dewan Kehormatan Pusat (DKP) Ikatan Notaris Indonesia (INI) secara i-voting dalam Kongres INI XXIV di Tangerang, Banten.
Pemilihan melalui sistem i-voting dikembangkan Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan empat penyelenggara sertifikasi elektronik (PSrE), termasuk Privy.
“Tentang i-voting yang digunakan di kongres menjadi tonggak penerapan teknologi identitas digital berbasis sertifikat elektronik secara masif khususnya terkait proses pemilihan umum,” ujar Ketua Tim Tata Kelola Sertifikat Elektronik Ditjen Aptika Kominfo Martha Simbolon melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Martha menambahkan penerapan sistem i-voting ini juga merupakan salah satu upaya penting dalam piloting penggunaan identitas digital berbasis sertifikat elektronik di Indonesia.
Pemilihan tersebut diikuti 16.864 notaris yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT), dengan periode waktu pemilihan selama sembilan jam pukul 11.00–20.00 WIB dengan total daftar pemilih tetap (DPT) tercatat sebanyak 1.896 orang mempergunakan hak suaranya melalui sistem i-voting.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga turut terlibat dalam mengamankan sistem pemungutan suara elektronik (i-voting) dengan melakukan penilaian keamanan teknologi informasi (ITSA) dan pengamanan pada perimeter jaringan dan host.
“Dengan upaya tersebut, proses i-voting dapat berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.
CTO & Founder Privy Guritno Adi Saputra mengatakan sistem i-voting ini adalah salah satu contoh nyata sejauh mana pemanfaatan identitas digital dapat mempermudah dan meningkatkan keamanan dalam proses demokrasi.
Sistem ini mempermudah pemilih untuk dapat menggunakan suaranya dari mana saja sekaligus meningkatkan keamanan dengan menjamin identitas pemilih yang terverifikasi.
Penggunaan teknologi identitas digital tidak hanya terbatas pada proses pemilihan saja. “Penerapan identitas digital Privy memiliki potensi besar untuk diadopsi sebagai solusi tepat guna dalam berbagai pertukaran data yang memerlukan tingkat verifikasi yang tinggi, tidak hanya dalam konteks pemilihan, tetapi juga dalam berbagai sektor lainnya seperti asuransi, fintech, pendidikan, kesehatan dan pariwisata,” tambahnya.
Sebagai PSrE yang telah berinduk ke Kominfo, Privy sudah memverifikasi lebih dari 40 juta pengguna individu di Indonesia dan dipercaya oleh lebih dari 2.600 perusahaan, serta lebih dari 150 juta dokumen telah ditandatangani secara digital melalui Privy.
Dalam pemilihan itu terpilih Tri Firdaus Akbarsyah sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) INI periode 2023-2026.
Selanjutnya, Yualita Widyadhari, Firdhonal, Alwesius, dan Hapendi Harahap ditetapkan sebagai Anggota Dewan Kehormatan Pusat INI. ANTARANEWS