Modus penipuan skema ponzi dalam investasi harus diwaspadai. Pasalnya, skema ponzi adalah skema penipuan keuangan yang paling sering terjadi. Skema penipuan sejak dahulu memiliki pola yang sama, hanya dibalut dengan kulit yang berbeda.
Apa pun jenis penipuannya, pasti diberikan dengan menyertakan umpan agar bisa menarik korban. Sama halnya seperti skema ponzi. Padahal skema ponzi sudah sering diberitakan dan memakan banyak korban, tapi tetap masih ada korban yang termakan tipuannya.
Oleh karenanya, skema ponzi adalah salah satu modus penipuan yang harus diketahui dan dipahami oleh investor maupun masyarakat awam agar tidak ada lagi yang terjebak dalam skema penipuan ini.
Apa itu skema ponzi? Simak penjelasan berikut agar mengetahui jawabannya.
Siapa pencipta skema ponzi?
Sebelum mengetahi apa itu skema ponzi, ada baiknya mengetahui siapa pencipta skema ponzi ini. Menurut buku Unfair Advantage oleh Robert T. Kiyosaki, pencipta skema ponzi adalah Charles Ponzi. Charles Ponzi merupakan warga Italia yang terkenal pada 1920 karena berhasil menipu dalam jumlah yang besar.
Pada saat itu, Ponzi berhasil mengantongi uang sekitar 7 juta dollar AS dari para korbannya. Namun, jumlah tersebut masih kalah banyak dari yang didapatkan Bernie Madoff. Pada 2008, Madoff mengambil sekitar 50 miliar dollar AS dari korbannya dengan menggunakan skema ponzi.
Meski jumlah uang yang didapatkan Madoff lebih besar, namun Charles Ponzi adalah yang pertama memperkenalkan skema ini ke khalayak luas. Oleh karenanya, nama skema ini diambil dari nama Charles Ponzi.
Apa itu skema ponzi?
Mengutip buku Bebas dari Penipuan Keuangan oleh Benny Santoso, skema ponzi adalah modus penipuan yang menjanjikan keuntungan cepat untuk para korbannya. Kenapa skema ponzi tetap banyak menarik korban? Karena skema ponzi memiliki umpan yang sangat menggiurkan, di mana sang korban dijanjikan akan mendapat uang dengan cepat dan mudah.
Penipu hanya perlu mengubah bentuk luar dari skema ponzi ini, lalu korban pun akan berdatangan dan jatuh dalam jebakan penipuan ini. Secara umum, skema ponzi adalah dapat memberikan keuntungan bagi anggota yang lebih dulu bergabung, di mana keuntungan tersebut diambil dari anggota yang bergabung belakangan.
Skema ponzi kerap disebut sebagai skema piramid, karena anggota yang bergabung dibagi menjadi level atau tingkatan yang berbentuk seperti piramid. Anggota yang pertama kali bergabung akan menduduki tingkatan tertinggi, yaitu di puncak piramid. Anggota yang bergabung selanjutnya akan menduduki tingkatan di bawahnya.
Dengan demikian, susunan anggota dari skema ponzi adalah jumlah anggota yang berada di tingkatan atas lebih sedikit dari jumlah anggota yang ada di tingkatan bawah sehingga polanya mirip seperti bentuk piramida.
Bagaimana cara kerja skema ponzi? Kemungkinan pertama, anggota yang pertama gabung harus merekrut anggota lain untuk ikut bergabung. Artinya, tiap anggota harus aktif merekrut anggota baru untuk bergabung dengannya.
Biasanya, skema ponzi adalah berbentuk sangat sederhana untuk memberikan kesan skema ini mudah untuk direalisasikan. Misalnya, satu anggota hanya perlu merekrut dua atau tiga orang. Nah dari perekrutan anggota baru tersebut, anggota lama akan diberikan keuntungan tertentu. Skema pembagian keuntungan biasanya sudah diberitahukan secara jelas dari awal anggota bergabung.
Biasanya, skema ponzi yang menggunakan cara ini akan membentuk arisan berantai atau berkedok multi level marketing (MLM). Kemungkinan kedua, para anggota tidak perlu merekrut anggota baru tapi perusahaan lah yang akan merekrut sendiri anggota barunya. Meski tidak ada keharusan merekrut anggota baru seperti cara yang pertama, namun anggota lama akan tetap mendapat uang dari orang-orang yang baru mendaftar.
Biasanya, skema ponzi yang menggunakan cara kedua ini akan berbentuk koperasi, bank gelap, atau skema investasi. Meskipun agak berbeda caranya, kedua cara ini tetap akan membawa dampak yang merugikan bagi sebagian besar anggota, terutama bagi anggota yang baru bergabung di akhir.
Alasan perlu mewaspadai skema ponzi adalah?
Alasan perlu mewaspadai skema ponzi adalah bisa membuat korban terlena dengan keuntungan yang diberikan hanya dengan perekrutan anggota baru. Korban bisa mendapatkan uang dengan mudah tanpa perlu melakukan apapun selain aktif merekrut anggota baru. Namun perlu dicatat, keuntungan hanya akan diberikan selama ada anggota baru yang bergabung.
Artinya, jika tidak ada anggota baru yang mau bergabung maka skema ini akan hancur. Oleh karenanya, biasanya skema ponzi memang dirancang untuk hancur pada waktu tertentu. Semakin banyak anggota yang bisa bergabung dalam skemanya, maka akan semakin cepat skema ini hancur.
Jika satu skema ponzi mewajibkan anggota merekrut dua anggota baru, maka hanya membutuhkan 33 tingkatan saja untuk bisa menampung penduduk di seluruh dunia yang berjumlah miliaran.
Dengan demikian, jika skema ponzi mewajibkan anggota untuk merekrut lebih dari dua orang, tentu waktu kehancurannya akan semakin pendek dan tingkatan yang dibutuhkan semakin sedikit.
Kesimpulannya, skema ponzi adalah modus penipuan yang perlu diketahui investor maupun masyarakat awam. Pasalnya, skema ponzi telah memakan banyak korban sejak pertama kali diperkenalkan oleh Charles Ponzi. KOMPAS