Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, menggelar sekolah pranikah yang salah satu materinya terkait ketahanan keluarga. Pemberian materi ketahanan keluarga ini didasari atas peningkatan kasus perceraian di Depok pada 2021.
“Di tahun 2019 angka perceraian di Depok 3.600 sekian. Lalu di 2020 menjadi 3.239. Kemudian 2021 kemarin 3.556,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Depok Nessi Annisa Handari saat berbincang dengan detikcom, Minggu (13/3/2022).
Nessi mengaku sempat meminta penjelasan pihak Pengadilan Agama Kota Depok terkait penyebab kasus perceraian meningkat. Jawabannya, menurut Nessi, karena Pengadilan Agama pada 2020 sempat lockdown, sehingga perkara yang masuk pada 2020 dialihkan ke 2021.
“Saya sempat tanya ke Pengadilan Agama kenapa. Ternyata, di tahun 2020 Pengadilan Agama sempat lockdown beberapa waktu, katanya cukup lama, sehingga pengajuan perceraian tidak bisa diproses, (dialihkan) ke 2021,” ucap Nessi.
Meski demikian, Nessi menekankan ihwal pentingnya ketahanan keluarga yang diawali dengan penguatan niat menikah, terutama soal pola asuh anak. Karena itu, Nessi melihat pentingnya penguatan ketahanan keluarga.
“(Ketahanan keluarga) harus diperkuat sejak awal. Niat mereka untuk menikah apa. Supaya akan lahir anak-anak yang mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua,” kata Nessi.
“Hampir semua persoalan yang terjadi, seperti kekerasan anak oleh orang tua, anak akhirnya terlibat narkoba, banyak yang cerita bahwa sebenarnya kurang perhatian dari orang tua. Kita berupaya melakukan penguatan ketahanan keluarga, termasuk menurunkan angka perceraian,” imbuhnya.
Nessi menuturkan dalam sekolah pranikah yang digelar Pemkot Depok diajarkan bagaimana peran penting orang tua dalam mengasuh anak, termasuk ayah. Menurut dia, peran mengasuh anak ada pada kedua orang tua.
“Di sini diajarkan bagaimana ayah juga memegang peranan penting bukan hanya mencari nafkah, tetapi memberikan pengasuhan. Ayah-bunda harus lengkap,” terang Nessi.
Seperti diketahui, DP3AP2KB Kota Depok kembali membuka Sekolah Pra Nikah (SPN) di tahun ini. Adapun peserta terbagi menjadi 10 angkatan, yang masing-masing angkatan berjumlah 50 remaja. Peserta berasal dari 11 Kecamatan di Depok dengan total 500 orang. DETIK