Di antara pengusutan dan penggeledahan untuk dugaan korupsi yang terjadi di Kementerian Pertanian oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mencuat laporan masyarakat yang masuk ke Polda Metro Jaya. Isinya, dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam penanganan perkara di Kementerian Pertanian pada 2021.
Foto yang sedang viral, yang menunjukkan pertemuan Ketua KPK Firli Bahuri dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di pinggir lapangan bulu tangkis, kemungkinan ada dalam kronologi yang dibeberkan dalam pemeriksaan dugaan pemerasan itu. Atau setidaknya itu bukan pertemuan yang pertama.
Sebabnya, kronologi dari proses pemeriksaan dugaan pemerasan yang didapat TEMPO menyebut pertemuan itu pada Desember 2022. Adapun sejumlah orang yang mengaku tahu pertemuan dalam foto itu mengungkap waktunya Maret 2022.
Masih dalam proses pemeriksaan kasus yang sama, TEMPO juga menerima dokumen foto dua surat panggilan Polda Metro Jaya kepada, masing-masing, Heri yang tertera sebagai sopir Menteri Pertanian RI dan Panji Harianto sebagai ajudan Menteri Pertanian. Surat tertanggal 25 Agustus 2023 untuk kehadiran pada 28 Agustus 2023.
Pemeriksaan itu diduga yang kemudian terangkai ke kedatangan Syahrul Yasin Limpo ke Polda Metro Jaya pada Kamis siang, 5 Oktober 2023. Tak berhasil dicegat wartawan di lokasi, SYL memberikan konfirmasinya di Kantor NasDem Tower kalau dia telah memberikan keterangan kepada penyidik selama hampir tiga jam. Keterangan itu disusul dari Polda yang menyebut sedang mengusut dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK di lingkungan Kementerian Pertanian.
Berikut ini kronologi dugaan pemerasan yang saat ini sudah naik ke tahap penyidikan di Polda Metro Jaya tersebut. Kronologi berdasarkan keterangan Heri yang didapat TEMPO dari sumber yang mengaku dekat dengan Syahril Yasin Limpo. Dia antara lain ikut mendampingi di Polda dan mengetahui ‘pelarian’ SYL dari kepungan para wartawan pada 5 Oktober lalu.
Awal Kronologi dan Peran Orang Penghubung
Menurutnya, dugaan kasus pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo bermula pada Juni 2022. Dalam kronologi tertulis yang diteruskannya dari Heri itu, Menteri Syahrul dihubungi oleh seseorang yang diduga terhubung ke Firli Bahuri. Dia menginformasikan kepada SYL bahwa Ketua KPK akan mengirimkan tim untuk menyelidiki beberapa masalah di lingkup Kementerian Pertanian.
Dari informasi itu kemudian diatur jadwal pertemuan sang menteri dengan ketua komisi antirasuah tersebut. Pertemuan direalisasikan pada akhir Juni di rumah Firli Bahuri.
Sebelum berangkat ke kediaman Firli, ajudan Mentan, Panji Harjanto, meminta Heri datang ke rumah dinas Syahrul di Widya Chandra, Jakarta Selatan. Saat itu, menurut keterangan kronologi yang dibuat Heri, di ruang tamu ada orang yang pernah menelpon menginformasikan penyelidikan KPK. “Pada hari itu, SYL menyampaikan bahwa ia akan bertemu dengan Firli,” bunyi bagian dari kronologi tertulis itu.
Sebelumnya, ada permintaan dari Firli agar SYL memberikan sejumlah uang. Namun, kata Heri, Menteri Syahrul hanya mampu memberikan satu miliar dalam mata uang dolar Singapura. Malam itu mantan Guberrnur Sulawesi Selatan dua periode itu berangkat dalam mobil Innova hitam beserta uang tersebut menuju kediaman Firli. “Saya langsung pulang, tidak ikut,” tulis Heri. TEMPO