Warung kelontong di Jelupang, Serpong Utara, Tangerang Selatan, menjadi saksi bisu kasus perundungan sebanyak dua kali dari sebuah perkumpulan siswa Binus School Serpong bernama “Geng Tai”.
Letak tempat usaha yang dikenal dengan nama “Warung Ibu Gaul alias WIG” itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari gerbang Pos 5 Binus School Serpong. Jaraknya berkisar 70 meter. Warung kelontong yang tembus dengan rumah pribadi ini menjual aneka minuman saset atau kemasan, mi instan, hingga jajanan ringan.
Tepat di sebelah kanan warung tersebut, ada sebuah jalan kecil menurun selebar 50 sentimeter menuju area depan rumah tinggal sang pemilik warung. Area depan rumah cukup tertutup karena berbatasan dengan tembok setinggi satu meter, pembatas pekarangan rumah warga lain.
Bagian depan rumah ini tak terkena teriknya sinar matahari sehingga suasana cukup sejuk, ditambah adanya semilir angin yang berembus. Area depan rumah ini menjadi tempat nongkrong siswa Binus School Serpong sepulang sekolah, sekaligus lokasi perundungan.
Pemilik warung tidak tahu ada aksi perundungan Anak dari pemilik warung bernama Hermawati (40) dan Hermanto (31) mengaku tidak mengetahui soal aksi perundungan di tempat usaha keluarganya. Keduanya baru mengetahui aksi perundungan yang melibatkan anak artis berinisial VR ini dari pemberitaan di media massa.
“Sama sekali saya tidak tahu, persisnya enggak tahu. Soalnya, yang saya tahu, mereka memang sering pada bercanda di sini. Jadi, benar-benar kejadian itu saya enggak tahu,” kata Hermawati, Selasa (20/2/2024). Meski begitu, mereka membenarkan bahwa hampir setiap hari siswa Binus School Serpong nongkrong di teras rumah berkelir merah tersebut.
Biasanya, para siswa yang jumlahnya berkisar 20 orang baru berkumpul di Warung Ibu Gaul selepas bel pulang sekolah, yakni sekitar pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB. Sepanjang anak-anak itu berkumpul, Hermanto beserta Hermawati selalu berada di warung. Mereka hanya turun menuju tempat mereka berkumpul saat mengantar pesanan para siswa saja. Oleh karena itu, Hermanto dan Hermawati tidak mengetahui adanya perundungan tersebut.
Sempat menegur
Dalam satu momen, Hermawati bertutur, ia sempat menegur “Geng Tai” karena suara berisik nyaring terdengar sampai warung.
Kendati demikian, berdasarkan pengakuan “Geng Tai”, mereka hanya bercanda antar sesama dan berjanji tidak berbuat macam-macam. “Kalau di sini agak berisik, pasti kita tegur. Saya samperin, ‘kenapa nih, kenapa nih? Kok ramai-ramai? Kok berisik?’. Kalau ada berisik, saya pasti turun, kayak suara kencang, saya pasti turun,” ujar Hermawati. “(Jawabnya) ‘Oh enggak bu, bercanda doang’, ‘awas ya, jangan ada yang macam-macam’, ‘enggak bu, kita janji enggak ngapa-ngapain di sini’,” lanjut dia, menirukan ucapan yang pernah dilontarkan kepada siswa yang nongkrong. Oleh karena itu, keduanya akan mengusir “Geng Tai” apabila ketahuan melakukan perundungan di tempat usahanya.
Banyak telepon
Usai kasus perundungan “Geng Tai” mencuat, Hermawati dan Hermanto menerima banyak telepon dari alumni Binus School Serpong. Mereka mengkonfirmasi kebenaran kabar perundungan yang melibatkan anak artis VR, sekaligus memprotes tentang adanya aksi tersebut. “Makanya, alumni-alumni sampai telepon semenjak kejadian ini, karena kan mereka semua pernah nongkrong di sini juga.
Sudah gitu, alumni sudah dianggap sebagai anak sendiri sama ibu saya,” kata Hermanto “(Alumni) bilang gini, ‘Bu, kok bisa ada kejadian kayak gini? Kita kan yang namanya alumni, enggak pernah kayak gini, ibu tahu kan? Kita kayak bercanda doang, kayak ngobrol’. Nah, makanya kita kaget. Kok bisa sih sampai kayak gini. Karena mereka anak baik-baik, sopan, enggak ada masalah,” timpal Hermawati. KOMPAS