Selain kuat secara fisik, anak-anak juga perlu dibesarkan agar kuat secara mental. Anak-anak yang kuat secara mental lebih cenderung memiliki harga diri yang tinggi, Bunda.
Ketika anak kuat secara mental, mereka akan mengembangkan ketahanan yang memungkinkan mereka untuk tetap berpikir positif. Mereka juga akan belajar dari kegagalan.
Jika ingin anak tumbuh kuat secara mental, itu artinya Bunda dan Ayah harus menjaga perkataan di sekitar mereka dengan sangat hati-hati. Terutama ketika Bunda dalam keadaan stres dan mudah mengatakan apapun untuk melampiaskan amarah.
“Semua orang tua terkadang melakukan hal ini (tidak menjaga perkataannya pada anak) atau terkadang mengatakannya (pada anak),” kata psikoterapis Amy Morin, dikutip CNBC Make It.
Kalimat yang harus dihindari orang tua
Melansir dari laman CNBC Make It, ada beberapa kalimat atau frasa yang harus dihindari agar anak-anak tumbuh kuat secara mental. Berikut ini deretannya:
- “Tenang!”
Amy Morin menjelaskan, memberitahu anak tentang perasaan mereka bukanlah ide yang baik. Bahkan ketika Bunda hanya ingin mencoba untuk membuatnya tenang atau menghibur mereka.
“Kami ingin mengirim pesan, tidak apa-apa untuk merasa apa adanya. Tetapi penting untuk memperhatikan apa yang Anda lakukan dengan perasaan itu,” kata Amy.
Daripada memerintahkan anak untuk tenang, sebagai gantinya Bunda bisa mengatakan “Sepertinya kamu benar-benar marah sekarang.”
Bantu anak memahami bahwa tidak apa-apa merasa kesal dan dorong mereka dengan lembut ke arah aktivitas yang bisa membuat mereka tenang. Jadi, daripada melempar sesuatu atau berteriak, mungkin Bunda bisa minta mereka untuk menggambar atau mendengar musik selama beberapa menit.
- “Jangan khawatir tentang itu.”
Menghilangkan ketakutan pada anak dan meminta mereka untuk memikirkannya bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Ketika Bunda berkata “Jangan khawatir tentang itu”, rasa khawatir mereka tidak menghilang secara otomatis.
Alih-alih mengatakan hal tersebut, Bunda bisa katakan pada anak “Apa yang bisa kamu lakukan saat khawatir?”. Biasanya anak akan berpikir lebih rasional dengan melepaskan diri dari situasi ini.
Jika mereka khawatir tentang ujian yang akan datang, mereka akan belajar dengan lebih giat dan semua akan baik-baik saja.
- “Kamu akan melakukannya dengan baik.”
Pandangan yang positif bisa membantu anak membangun kepercayaan dirinya. Namun, Bunda tidak bisa benar-benar memprediksi kapan anak akan berhasil atau kapan mereka akan gagal.
Dengan kata lain, menjanjikan anak bahwa mereka akan berhasil hanya untuk melihat mereka gagal adalah cara yang bisa merusak kepercayaan dirinya.
Daripada mengatakan “Kamu akan melakukan yang terbaik”, atau “Kamu pasti akan menang”, lebih baik katakan “Keluarkan kekuatanmu dan lakukan yang terbaik. Jika tidak berjalan baik, maka tidak apa-apa, kamu pasti bisa melewatinya.”
Klik baca halaman berikutnya untuk melihat deretan kalimat yang harus dihindari lainnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! HAIBUNDA