Daging Sapi vs Kambing, Mana yang Mengandung Kolesterol Lebih Tinggi? - Kongres Advokat Indonesia

Daging Sapi vs Kambing, Mana yang Mengandung Kolesterol Lebih Tinggi?

Dalam mengonsumsi olahan daging, setiap orang mempunyai selera yang berbeda. Sebagian orang cenderung lebih menyukai daging sapi, sedangkan beberapa lainnya menganggap daging kambing jauh lebih sedap.

Daging sapi dan kambing memang terasa lezat setelah diolah menjadi gulai, tongseng, atau sate. Maka tak heran, jika daging sapi dan kambing memiliki penggemar yang banyak. Dari kedua jenis daging tersebut, daging kambing sering dianggap memiliki kandungan kolesterol yang sangat tinggi.

Benarkah demikian? Ternyata, daging kambing memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang relatif rendah. Dilaporkan United States Department of Agriculture (USDA), kandungan kolesterol, lemak total, protein, dan kandungan kalori daging kambing lebih rendah daripada daging ayam, sapi, dan domba.

Dr Sepriani T. Limbong dari KlikDokter mengatakan, pada sekitar 85 gram daging kambing mengandung 122 kalori, 2,6 gram lemak, serta 64 miligram kolesterol. Sedangkan, daging sapi dalam porsi yang sama memiliki kandungan 179 kalori, 7,9 gram lemak, dan 73,1 miligram kolesterol.

Bahkan, kolesterol dan lemak pada daging kambing masih lebih rendah dibandingkan daging ayam yang mengandung 162 kalori, 6,2 gram lemak, dan 76 miligram kolesterol. Di samping lemak dan kolesterol, dalam daging kambing terkandung zat besi dalam jumlah lebih tinggi ketimbang daging sapi.

Sekitar 85 gram daging kambing mengandung 3,73 gram zat besi, sementara zat besi pada daging sapi hanya 2,24 gram. “Daging kambing mengandung zat besi yang lebih tinggi dibanding daging sapi,” jelas Sepriani. “Selain itu, molekul zat besi dalam daging kambing pun lebih kecil sehingga lebih mudah dicerna dalam usus.”

Perhatikan cara pengolahan daging sapi dan kambing Daging kambing cenderung lebih sehat dan kaya manfaat daripada daging sapi, selama dikonsumsi dan diolah dengan cara yang tepat. Maka dari itu, hindari memakan bagian yang bukan daging, seperti jeroan kambing

Perhatikan juga cara mengolah daging. Dalam banyak kasus, daging sapi atau daging kambing diolah dengan cara digoreng, atau ditambahkan santan menjadi gulai. Metode memasak inilah yang pada akhirnya membuat daging berisiko menimbulkan penyakit. Ada beberapa cara yang lebih sehat dalam mengonsumsi dan mengolah daging, seperti memilih bagian daging yang hanya mengandung sedikit lemak.

Kemudian, jangan lupa membuang gajih atau bagian yang memiliki serat-serat bergaris putih pada daging. “Perhatikan pengolahan daging, kalau dijadikan makanan yang bercampur santan atau digoreng, daging itu bisa meningkatkan kolesterol,” catat Dr Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter.

Kita dapat memanfaatkan sari buah ketika membakar atau memanggang, agar tekstur daging lebih lunak dan meningkatkan cita rasa daging. Apabila lebih suka daging yang digoreng, pilihlah jenis minyak sehat dan rendah lemak, seperti minyak zaitun atau minyak kanola. Hindari asupan daging olahan seperti nugget atau sosis, karena umumnya kedua makanan itu memiliki kandungan garam yang tinggi. Konsumsi garam berlebihan diketahui dapat memicu tekanan darah tinggi. KOMPAS

Silahkan tinggalkan komentar tapi jangan gunakan kata-kata kasar. Kita bebas berpendapat dan tetap gunakan etika sopan santun.

TERPOPULER

TERFAVORIT

Audiensi Presidium DPP KAI – Menkum HAM RI: Kita Mitra Kerja!
September 7, 2024
Diangkat Kembali Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (KAI), Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Pembentukan Dewan Advokat Nasional
July 25, 2024
Presidium DPP KAI Kukuhkan 15 AdvoKAI & Resmikan LBH Advokai Lampung
July 20, 2024
Rapat Perdana Presidium DPP KAI, Kepemimpinan Bersama Itu pun Dimulai
July 3, 2024
Tingkatkan Kapasitas Anggota tentang UU TPKS, KAI Utus 20 AdvoKAI untuk Ikut Pelatihan IJRS
June 26, 2024