Benz Victoria Phaeton, Mobil Pertama di Indonesia Milik Raja Solo, Inden Selama Satu Tahun - Kongres Advokat Indonesia
benz-victoria-phaeton-shani-rasyid

Benz Victoria Phaeton, Mobil Pertama di Indonesia Milik Raja Solo, Inden Selama Satu Tahun

Dewasa ini, banyak orang yang memiliki mobil. Seiring waktu, jumlah mobil terus bertambah. Sayangnya ketika orang yang memiliki mobil makin banyak, jalan-jalan protokol justru semakin macet. Belum lagi kecelakaan lalu lintas yang hari demi hari makin sering saja terjadi.

Namun tak bisa dipungkiri, keberadaan mobil memudahkan mobilitas masyarakat. Mereka jadi bisa bepergian jauh ke suatu tempat, mengunjungi tempat-tempat wisata, bersilaturahmi dengan sanak saudara, mengantar barang, dan masih banyak lagi.

Namun, keberadaan mobil di masa kini tak bisa dilupakan dari sejarah perkembangannya yang dulu hanya bisa dimiliki kalangan ningrat. Sejarah perkembangannya tak bisa dilupakan pula dari keberadaan mobil pertama di Indonesia, Benz Victoria Phaeton.

Benz Victoria Phaeton merupakan mobil pertama yang menginjakkan kaki di Indonesia. Orang yang pertama kali memiliki mobil produksi perusahaan Mercedes-Benz itu adalah Pakubuwono X, yang merupakan raja dari Kasultanan Surakarta. Namun, keberadaan mobil itu kini tidak diketahui pasti.

Dipesan Pakubuwono X

Pada tahun 1894, Pakubuwono X membeli sebuah mobil dengan merek Mercedes-Benz Victoria Phaeton yang didatangkan langsung dari Jerman. Dilansir dari Liputan6.com pada Rabu (22/3/2017), Raja Solo itu membeli Victoria Phaeton dengan harga 10 ribu gulden.

Namun untuk mendapatkan pesanannya, Pakubuwono X harus menunggu kedatangan mobil itu sampai satu tahun lamanya. Setelah mobil itu datang, Pakubuwono X menjadi pemilik mobil pertama di Indonesia karena waktu itu kendaraan para ningrat pada umumnya masih ditarik kereta kuda.

Terlihat Seperti Kereta Kuda

Secara sekilas, Benz Victoria Phaeton tampak mirip dengan kereta kuda. Beberapa sisi dari bagian bodinya masih terbuat dari kayu. Selain itu bagian bannya semuanya terdiri dari karet tanpa perlu diisi angin.

Walaupun sekilas mirip kereta kuda, namun Benz Victoria Phaeton bisa bergerak tanpa ditarik kuda. Mobil yang butuh sebanyak 10 liter bensin untuk 100 km perjalanan itu memiliki daya hingga lima tenaga kuda.

Hilang di Tangan Belanda

Pada tahun 1924, Belanda meminjam mobil milik Pakubuwono X itu untuk dipamerkan pada sebuah acara pameran mobil RAI. Namun setelah kedatangan Jepang, Belanda tidak pernah lagi membawa pulang Benz Victoria Phaeton.

Setelah puluhan tahun menghilang, mobil itu diketahui berada di sebuah museum di Den Haag, Belanda. Namun tidak diketahui pasti apakah mobil yang dipajang di sana merupakan mobil yang dulunya milik Pakubuwono X atau bukan.

Orang Indonesia Mulai Membeli Mobil

Keberadaan Benz Victoria Phaeton yang dibeli Pakubuwono X membuat para golongan elit di Indonesia pada berbondong-bondong membeli mobil. Pada tahun 1907, salah satu anggota Kesultanan Surakarta, Kanjeng Raden Sosrodiningrat, membeli sebuah mobil Daimler.

Tak hanya itu, seorang anak Bupati Brebes, Raden Mas Ario Tjondro, membeli sebuah mobil Orient Backboard pada tahun 1904. Tren pembelian mobil pada pasa itu juga sampai ke wilayah Ternate. Dilansir dari Liputan6.com, pada tahun 1913 Sultan Ternate juga memesan sebuah mobil roda empat. MERDEKA

Silahkan tinggalkan komentar tapi jangan gunakan kata-kata kasar. Kita bebas berpendapat dan tetap gunakan etika sopan santun.

TERPOPULER

TERFAVORIT

Audiensi Presidium DPP KAI – Menkum HAM RI: Kita Mitra Kerja!
September 7, 2024
Diangkat Kembali Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (KAI), Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Pembentukan Dewan Advokat Nasional
July 25, 2024
Presidium DPP KAI Kukuhkan 15 AdvoKAI & Resmikan LBH Advokai Lampung
July 20, 2024
Rapat Perdana Presidium DPP KAI, Kepemimpinan Bersama Itu pun Dimulai
July 3, 2024
Tingkatkan Kapasitas Anggota tentang UU TPKS, KAI Utus 20 AdvoKAI untuk Ikut Pelatihan IJRS
June 26, 2024