Kai.or.id – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyebutkan generasi muda adalah korban penyalahgunaan tertinggi di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan dalam Rapat Kerja Pengembangan Kapasitas Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan PEredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Kekhawatiran Kepala BNN akan generasi muda ini memang sangat beralasan, karena jika tidak ada upaya serius penanggulangan narkoba sejak dini, maka anak-anak bangsa yang akan memimpin roda kepemimpinan di masa depan berpotensi untuk terkontaminasi narkoba.
“Sejumlah daerah sudah memiliki komitmen yang nyata dengan menetapkan kurikulum anti-narkoba di sekolah,” ujar Buwas, Kamis (14/9).
Penetapan kurikulum itu sudah dilakukan di wilayah Sumatra Utara, Kalimantan Timur dan Maluku Utara. Hal ini bisa terealisir karena memang ada dukungan dari DPRD, ditandai dengan munculnya Perda ataupun Pergub untuk menguatkan langkah tersebut.
Dalam Rapat P4GN Jakarta pada (13/9), Buwas mengatakan penerapan kurikulum anti narkoba yang terintegrasi dari mulai tingkat TK hingga SMA atau sederajatnya adalah sangat penting. Sehingga sangat disanyangkan penerapan kurikulum ini belum bisa dilaksanakan secara nasional.
Mutlak upaya penyelamatan generasi muda dengan presentasi tinggi, harus dilakukan dengan sangat serius. Menurut Kepala BNN, narkoba merupakan salah satu penghancuran generasi bangsa.
Salah satu strategi yang bisa diterapkan di lingkungan pendidikan adalah dengan upaya deteksi dini penyalahgunaan narkoba melalui tes urin. Namun ada juga hal penting yang tidak boleh dikesampingkan yaitu tentang pentingnya menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa pada generasi muda sehingga mereka memiliki karakter yang kuat.
[…] Download Image More @ https://www.kai.or.id […]