Kai.or.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan permohonan maaf terkait bawahannya yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK pada Rabu 23 Agustus 2017.
“Terkait kejadian kemarin, saya minta maaf. Tapi ini pembelajaran dan kita akan segera lakukan perbaikan,” ujar Budi.
Bawahannya yang ditangkap KPK membuatnya bebenah. Pihaknya akan lebih melakukan pengawasan pada kinerja bawahannya.
“Saya akan konsentrasi bagaiman proses penunjukan dari kontraktor dan partner kita, pola dilakukan apakah sesuai dengan teksa atau tidak itu saya akan masuk. Itu dunia saya dulu,” ujar Budi.
Budi mengungkapkanakan tetap konsisten dalam melakukan upaya bersih-bersih pada pegawai yang menerima suap dan sejenisnya. OTT bukan lagi barang baru karena dia mengaku sudah lebih dulu melakukan OTT hingga dua kali.
Diketahui Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Antonius Tonny Budiono terjerat operasi tangkap tangan KPK, dua hari lalu. Tonny sudah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.
Tidak hanya Tonny, pemberi suap yakni Komisaris PT Adhi Guna Keruktama, Adiputra Kurniawan juga ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap. KPK menyita uang lebih dari Rp 20 miliar dengan mata uang asing yang beragam.
Pemberian suap ini terkait pengerjaan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang Jawa Tengah. KPK masih mengembangkan kasus ini.