ICW Menilai Adanya Kejanggalan Dalam Kematian Johannes Marliem

ICW Menilai Adanya Kejanggalan Dalam Kematian Johannes Marliem

Kai.or.id – Kematian saksi kunci kasus korupsi pengadaan e-KTP Johannes Marliem dinilai janggal karena hal tersebut berbarengan dengan ramainya pengusutan perkara e-KTP, Minggu (13/8).

“Wafatnya seseorang memang tidak ada yang tahu. Akan tetapi, kalau kita lihat dari momentnya, ada semacam kejanggalan, yaitu kenapa terjadi saat kasus e-KTP tengah ramai diperbincangkan,” ujar Peneliti dari divisi hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Aradila Caesar, dalam diskusi perihal putusan tindak pidana korupsi.

Diketahui Johannes Marliem merupakan salah satu saksi kunci kasus e-KTP yang mengetahui bahwa kasus tersebut diatur dan menguntungkan sejumlah pejabat negara.

Dilansir dari Tempo.co Marliem mengklaim memiliki rekaman perihal pengaturan pengadaan e-KTP di Indonesia dengan ukuran hingga ratusan gigabita. Salah satu rekaman yang ia perdengarkan merupakan rekaman Irman, perjabat Kementrian Dalam Negeri yang terjerat perkara e-KTP.

Marliem pun mengaku sudah menyerahkan sebagian sekaman tersebut kepada Komisi Pemberantas Korupsi dengan harapan kasus tersebut segera selesai agar Biomorf Lone LLC, tempat ia bekerja, segera mendapat pembayaran dan pengadaan teknologi perekaman dan penyimpanan data e-KTP.

 

Silahkan tinggalkan komentar tapi jangan gunakan kata-kata kasar. Kita bebas berpendapat dan tetap gunakan etika sopan santun.

TERPOPULER

TERFAVORIT

Dikukuhkan Jadi Ketua Dewan Pembina KAI, Bamsoet : Pekerjaan Rumah Kita Banyak untuk Sektor Penegakan Hukum
September 27, 2024
Lantik Pengurus, Ketua Presidium DPP KAI: Kita Wujudkan AdvoKAI yang Cadas, Cerdas, Berkelas
September 27, 2024
Dihadiri Ketua Dewan Pembina Sekaligus Ketua MPR RI, Pengurus DPP KAI 2024-2029 Resmi Dikukuhkan
September 27, 2024
Audiensi Presidium DPP KAI – Menkum HAM RI: Kita Mitra Kerja!
September 7, 2024
Diangkat Kembali Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (KAI), Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Pembentukan Dewan Advokat Nasional
July 25, 2024