Kai.or.id – Agustus menjadi momen penting bagi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) setiap tahunnya. MPR sedang menyiapkan tiga agenda besar kenegaraan, Kamis (10/8).
“Pertama, sidang tahunan MPR pada 16 Agustus. Kedua, peringatan Hari Konstitusi pada 18 Agustus dan yang terakhir peringatan haru ulang tahun (HUT) MPR 29 Agustus,” ujar Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono di Jakarta.
Sidang tahunan MPR menjadi satu rangkaian dengan sidang bersama DPR dan Dewan Pimpinan Daerah serta sidang DPR terkait dengan nota keuangan Rancangan anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Sidang tahunan MPR merupakan mandate dari peraturan Tata Tertib MPR Nomor 1 tahun 2014 yang menyebut MPR memfasilitasi penyelenggaraan sidang paripurna.
Sidang ini sangat strategis karena semua kinerja lembaga negara disampaikan ke masyarakat. Sidang itu juga akan dihadiri Presiden dan Wakil Presiden, pimpinan lembaga-lembaga negara, juga semua anggota MPR.
Sekjen MPR pun telah menyiapkan sidang tahunan ini sejak dua bulan sebelumnya. “Karena ini laporan kinerja yang disampaikan kepada masyarakat, maka publikasi menjadi sangat penting. Supaya informasi yang disampaikan Presiden, yang melaporkan kinerja lembaga-lembaga negara bisa sampai ke seluruh pelosok Tanah Air,” lanjutnya.
Selain sidang tahunan, Presiden dan Lembaga lembaga negara akan mengahadiri Hari Konstitusi. Acara itu akan diisi pidato Presiden, pidato Ketua MPR dan dilanjutkan grand final lomba cerdas cermat MPR tingkat nasional.
Untuk rangkaian HUT ke-72, MPR telah membuat tiga agenda pada 27-29 Agustus. Pada 27 Agustus, akan diselenggarakan jalan sehat untuk memperkuat kebersamaan dan toleransi. Pada 28 Agustus symposium atau grand final debat konstitusi dan constitutional drafting untuk mahasiswa.
Dan penutupan pad 29 Agustus, salah satu kegiatan yang diadakan adalah MPR berdoa. Dalam acara ini, diupayakan melibatkan banyak elemen masyarakat agar empat pilar MPR dilaksanakan di masyarakat.