Kai.or.id – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem menilai pidato viktor Laiskodat tidak bertujuan menuduh PAN, PKS, Gerindra dan Demokrat sebagai pendukung kaun Intoleran, Senin (7/8).
Nasdem memutuskan untuk tidak meminta maaf pada pihak manapun. “Dari sudut mana kami minta maaf. Dari sudut hukum kami, persilahkan. Kami tidak bisa menahan. Nasdem ini partai kecil. Jadi tidak ada unsure kesengajaan untuk memojokan partai lain,” ujar Ketua DPP Nasdem Zulfan Lindan dalam konferensi pers di Kantor DPP Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat.
Zulfan menambahkan, pengurus dari keempat partai yang disebut dalam pidato Viktor diharap dapat berpikir jernih dan melihat video secara utuh dan tidak emosional, serta menanyakan kepada Viktor secara langsung, bukan menilai dari potongan rekaman video yang telah diedit.
Hal serupa disampaikan Ketua DPP Nasdem Johnny G Plate. “Kepada siapa harus minta maaf terkait menjaga ideology negara. Kemarahan muncul dari dokumen yang beredar dan dikutip secara tidak lengkap, dihilangkan konteks keseluruhan. Sehingga opini tersebentuk pada kesimpulan yang berdampak pada pihak yang merasa dirugikan,” jelasnya.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasdem mempersilahkan keempat partai yang disebut oleh Ketua Fraksi Nasdem Viktor Laiskodat menempuh jalur hukum.
Sebelumnya Viktor dilaporkan melanggar Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi Transaksi Elektronik dan Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2, Pasal 4 dan 5 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
Dia mengatakan dalam pidatonya bahwa Partai Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat sebagai partai politik yang mendukung negara khilafah dan mengancam keutuhan NKRI. Hal tersebut berkaitan dengan sikap keempat partai yang tidak mendukung Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas.