Kai.or.id – Konsolidasi dan pencerahan oleh para ulama kepada masyarakat Mranggen soal konsensus bernegara, sebagai dukungan kepada pemerintah. Selasa (01/07).
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Pulhukam) Wiranto baru menyambangi Reuni Akbar Alumni Pondok Pesantren Futuhiyyah, Mranggen, Demak pada Minggu 30 Juli 2017.
Para ulama terus berkonsolidasi dan memberikan pencerahan kepada masyarakay mengenai konsesus bernegara antara lain, Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
“Mereka mencoba melakukan konsolidasi dan mereka benar-benar, katakanlah memberikan pencerahan kepada masyarakat. Bahwa NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika itu Konsesus nasional,” ujar Wiranto di kantornya.
Para ulama juga memberikan dukungan kepada pemerintah. Khususnya, untuk membubarkan organisasi yang menyimpang dari konsesus nasional.
“Mereka memberikan dukungan kepada pemerintah yang ingin membubarkan organisasi apa pun, ormas, LSM yang mengarah kepada penyimpangan empat konsensus itu,” tegas Wiranto.
Selain itu, kalangan pesantren juga menegaskan menolak ISIS di Indonesia, juga terror yang menggunakan simbol agama.
“Bagaimana cara ormas Islam dalam mempertahankan konsesnsus nasional untuk menghadapi rombongan ISIS. Menggunakan simbol-simbol Islam untuk melakukan terorisme itu, sangat tidak didukung,” jelas Wiranto.
Sebelumnya, Reuni Akbar Alumni Ponpes Futuhiyyah ini dijadwalkan akan dihadiri Presiden Joko Widodo. Namun akhirnya, digantikan oleh Wiranto Menko Polhukam. Selain itu, turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko dan Bupati Demak M Natsir.