Detik.com – Tajudin si tukang cobek mengaku kehabisan ongkos di tengah upaya mencari keadilan di Mahkamah Konstitusi (MK). Cobek yang dibawa dari kampung baru satu yang laku terjual.
Seusai sidang pemeriksaan pendahuluan di MK terkait dengan uji materi UU Perlindungan Anak, Tajudin kembali mencoba peruntungan menjual cobek di kawasan gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
“Alhamdulillah sudah laku satu, dari 13 cobek yang dibawa. Tadi ada yang beli Rp 100 ribu,” ujar Tajudin kepada detikcom, Kamis (6/7/2017).
Namun uangnya itu tidak cukup untuk ongkos pulang ke Padalarang. Tajudin sendiri mengaku bingung untuk pulang.
“Belum tahu mau bagaimana lagi, paling nanti pinjam Pak Hamim (kuasa hukumnya),” katanya.
Tajudin mengaku ingin cepat pulang ke kampungnya. Terlebih anak-istrinya sudah menunggu di kampung halaman. “Saya sudah capek, kalau begini terus nanti anak-istri makan apa,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Tajudin dibui 9 bulan tanpa dosa sehingga memaksanya mencari keadilan ke MK. Ia sempat menginap di penjara dengan tuduhan mengeksploitasi anak berjualan cobek.
Selama masa sidang di MK, Tajudin harus bolak-balik dari Bandung Barat-Jakarta. Dia juga sempat mencoba peruntungan berjualan cobek di depan MK dan Istana Kepresidenan, namun upayanya dihalangi petugas keamanan.
Kongres Advokat Indonesia