Prokal.co – Saat ini marak beredar berita hoax atau berita bohong di media sosial. Di mana, berita hoax sangat meresahkan masyarakat, bahkan bisa berdampak memecah belah bangsa. Karena itulah, semua pihak harus bisa menangkap berita bohong tersebut, terutama kalangan pers. “Pers harus bisa menangkal berita hoax karena sangat meresahkan masyarakat. Yakni dengan menyajikan berita yang benar sesuai fakta, berkualitas, dan mencerdaskan bangsa,” ujar Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Kaltim, H Rukhi Santoso SH MBA, saat menghadiri uji kompetensi wartawan (UKW) yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Balikpapan di Hotel Platinum, belum lama ini.
Rukhi Santoso mengatakan, hoax juga merugikan pribadi-pribadi yang menjadi objek pemberitaan. Sebab, korban diberitakan tidak sesuai fakta yang sebenarnya hanya fitnah. Dia menegaskan, kekuatan jurnalis yang profesional, berkualitas, dan berdedikasi adalah penangkal hoax yang paling efektif. “Serangan hoax begitu besar. Tiap detik ada di media sosial (medsos). Ini harus dilawan dengan menyajikan berita-berita yang benar dan berkualitas. Masyarakat semakin cerdas, pasti tahu mana hoax dan berita yang benar,” imbuh advokat senior yang berkantor di Jalan Wonorejo, Kampung Timur, Balikpapan Utara.
Lebih jauh, Rukhi berharap agar pers lebih mempertajam kontrol terhadap penegakan hukum dan kebijakan-kebijakan penguasa daerah. Karena sudah terbukti, pers sangat ampuh untuk kontrol penegakan hukum yang melenceng serta kebijakan penguasa yang merugikan rakyat. “Kalau ada penegakan hukum yang melenceng dan kebijakan pemimpin yang buruk, pers cukup kuat untuk mengontrol. Bahkan, pers bisa mendorong proses hukum satu kasus yang tidak jalan proses hukumnya,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, para panitia UKW melakukan rapat pembubaran panitia, Jumat (5/5) siang. Ketua PWI Balikpapan, Sumarsono SSos bersama Ketua Panitia UKW 2017 Teguh Suwito mengatakan, pelaksanaan UKW berjalan lancar berkat kerja sama yang baik para pengurus PWI. Keberhasilan pelaksanaan juga tak lepas dari para sponsor yang mendukung, di antaranya, KAI Kaltim dan Total. “Alhamdulillah, acara berjalan sukses meski rasanya berat menyangkut pembiayaan. Tahun ini sama sekali tidak ada bantuan dari Pemkot Balikpapan. Semoga, UKW berikutnya menjadi perhatian Pemkot Balikpapan sehingga dibantu,” ujar Teguh.
Dalam UKW 2017, sebanyak 28 wartawan ikut uji kompetensi yang dilakukan penguji senior dari Jakarta. “Ini agenda tahunan dalam rangka meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan. Karena menjadi wartawan tidak hanya bisa nulis, tetapi hari punya kompetensi meliputi kemampuan, pengalaman, jaringan, dan etika pers. Para sumber berita dalam memberikan pernyataan boleh menanyakan apakah wartawan sudah punya sertifikat UKW. Kalau wartawan belum ikut UKW, sumber berita berhak menolak diwawancarai dan memilih wartawan yang sudah ikut UKW,” tegas Sumarsono.