Bintang.com – Siapa yang tak kenal Adnan Buyung, pengacara handal sekaligus pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Jakarta? Kesuksesannya dalam karir sebagai mantan jaksa dan juga pengacara menjadi contoh baik bagi semua mahasiswa hukum. Pria kelahiran Jakarta, 20 Juli 1934 ini ternyata enggak meraih kesuksesannya dengan mudah. Banyak rintangan yang dia lalui selama hidupnya.
Sejak kecil, Adnan hidup tanpa bermalas-malasan. Pada usia 12 tahun, bersama adiknya Samsi Nasution sudah harus mencari uang jajan sendiri dengan berjualan barang loakan di kaki lima, di Pasar Kranggan, Yogyakarta. Anak dari Rahmat Nasution, salah satu pendiri kantor Berita Antara, ini memiliki semangat juang yang diturunkan dari ayahnya. Semangat juang untuk hidup inilah yang ternyata menjadikannya sukses. Buat kamu mahasiswa hukum yang ingin menjadi pengacara handal seperti Adnan bisa mengikuti jejak dan kunci sukses di bawah ini.
Kerja Keras. Enggak ada kesuksesan yang diraih tanpa kerja keras. Adnan sendiri sudah bekerja sejak usia 12 tahun bersama adiknya. Sementara ayahnya berjuang bergerilya berjuang melawan penjajah. Tanpa kerja keras sekaligus belajar yang keras, kesuksesan enggak akan tergapai. Ketika mendirikan LBH pun, Adnan juga berusaha dengan keras untuk menyampaikan idenya kepada rekan dan sahabat, hingg LBH tersebut berhasil berdiri.
Latihan memecahkan masalah dan kasus. Banyak mahasiswa hukum setelah menjadi sarjana justru dinilai tidak siap kerja. Salah satu penyebabnya adalah kemampuan memecahkan masalah dan kasus kurang. Di kampus, mungkin kamu terlalu banyak mendalami teori hingga lupa untuk belajar di lapangan. Mulai sekarang, kamu harus melatih dirimu sendiri untuk memecahkan kasus dengan meningkatkan kemampuan analisa.
Tingkatkan kemampuan menulis. Bukan hanya kemampuan analisa, tapi juga kemampuan menulis harus kamu kuasai. Kenapa? Menjadi advokat bukan berarti hanya menghadapi kasus dan menemukan titik terang sebagai pemecahannya. Tapi juga menulis laporan. Nah, tidak semua advokat bisa menulis laporan dengan sistematis. Padahal, laporan yang dibuat merupakan perkara hukum. Perkara ‘hidup-mati’ orang lain. Sehingga laporan harus jelas, akurat, dan sistematis.
Kuasai Bahasa Inggris. Banyak badan hukum yang menangani kasus dan masalah perusahaan asing dan ekspatriat. Sehingga membutuhkan anak-anak muda yang energik dan lancar berbahasa Inggris. Bukan hanya percakapan sehari-hari tapi juga bahasa Inggris formal baik lisan maupun tulisan. Terutama diksi yang menyangkut urusan hukum.
Magang dengan serius. Sebelum menjadi advokat, kamu harus melewati masa magang terlebih dahulu. Masa magang ini jangan sampai kamu remehkan karena sangat penting dan menjadi penentu masa depanmu. Masa magang harus kamu gunakan untuk belajar hal-hal yang sifatnya praktik. Sehingga ketika kerja nanti kamu sudah terlatih menghadapi berbagai kasus dan paham bagaimana cara menanganinya. Jadi, bersungguh-sungguhlah ketika kamu magang.
Dengan mengikuti kelima kunci sukses di atas, kamu akan menemukan jalanmu untuk menjadi seorang pengacara sukses seperti Adnan Nasution. Tapi, jangan lupa untuk mempertahankan nilai di kampus. Jangan sampai terlalu fokus pada magang dan bekerja, kamu lupa dengan pentingnya angka dan nilai. Law firm membutuhkan anak bangsa yang cerdas dan juga berprestasi. Buat kamu yang sedang berjuang menjadi advokat, jangan patah semangat, ya?
Kongres Advokat Indonesia