Okezone.com – Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemerintah menegakkan hukum dengan azas berkeadilan. Terlebih dalam hal pemberantasan korupsi, agar dilaksanakan tanpa pandang bulu.
“Rakyat akan bersuka cita dan merasa mendapatkan rasa keadilan jika penegakan hukum di negeri ini, termasuk pemberantasan korupsi, dilaksanakan secara tegas, adil, tidak pandang bulu dan transparan,” ujar SBY di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2016).
Ketua Umum Partai Demokrat ini menilai adanya tangan-tangan tak terlihat yang mempengaruhi penegakan hukum. Alhasil, supremasi hukum tidak terlaksana dengan baik dan mengesankan menjadi alat kekuasaan.
“Terus terang, Partai Demokrat melihat bahwa ketegasan, keadilan, tindakan tidak tebang pilih dan bahkan transparansi ini nampak menurun. Rakyat melihat ada tangan-tangan tidak kentara (invisible hand) yang membuat penegakan hukum kita nampak merosot,” terangnya.
“Ingat, para penegak hukum memiliki kedaulatan yang penuh. Hukum sebagai panglima dan bukan politik, atau kekuasaan,” imbuhnya.
SBY menambahkan, seharusnya para pemegang kekuasaan takut kepada KPK dan penegak hukum lainnya. Takut, lanjut suami Ani Yudhoyono ialah jangan sampai melakukan korupsi dan bukan penegak hukum yang justru takut kepada kekuasaan.
“Dalam dunia hukum, sebuah negara juga dinilai tingkat kepatuhannya terhadap putusan pengadilan, sebagai bagian dari kepastian hukum. Jika negara dan pemerintah menginginkan rakyatnya patuh dan menjalankan putusan pengadilan, maka pemerintah juga harus demikian. Justru pemerintah wajib menjadi contoh dan sekaligus memberi contoh,” sambungnya.
(Kongres Advokat Indonesia)