Detik.com – Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyebut suksesi di partainya dalam Munaslub bukanlah hal terpenting. Ical kemudian memaparkan hal-hal lain yang dipandangnya penting.
“Munas akan datang yang terpenting bukan pemilihan ketua umum. Tapi yang seksi di pers (media massa) tentang pemilihan ketua umum,” kata Aburizal Bakrie dihadapan peserta dan undangan Musyawarah daerah (Musda) ke IX DPD Partai Golkar Jawa Timur, di Hotel Singgasana, Surabaya, Minggu (17/4/2016).
Ical menegaskan, keputusan munas luar biasa menugaskan DPP untuk melakukan perubahan (amandemen) kelima Undang-Undang Dasar 1945.
“Kita pelajari dengan saksama bahwa perubahan keempat dengan niat baik. Tapi kita lihat ke belakang, bahwa perubahan ke perubahan, batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 sudah berbeda dengan mukadimah UUD 1945,” terangnya.
Harapan kedua yakni, Keputusan Munaslub diharapkan membantu merumuskan pemilu dengan sistem proporsional tertutup. Sedangkan keinginan ketiga yang diharapkan Ical yakni, mendirikan sekolah partai setingkat universitas.
“Saya sejak 1,5 tahun lalu bahwa Golkar membuat sekolah partai. Bukan sekolah partai politik, tapi setingkat universitas yang mengenai perpolitikan, sosial, ekonomi, keamanan, juga membahas hubungan antara energi dunia dengan politik dunia,” ujar dia.
Dengan mendirikan sekolah politik setingkat universitas, diharapkan kader Partai Golkar memiliki kemampuan untuk berfikir meningkatkan kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia.
“Alangkah sedihnya kader Partai Golkar tidak memiliki pemikiran ke depan, dan tidak dapat memberikan kontribusi ke bangsa,” jelasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Ical bersyukur gonjang-ganjing di tubuh Partai Golkar tidak menimbulkan partai baru.
“Meski gonjang-ganjing, tapi tidak menumbuhkan partai baru. Semuanya sama, tetap ingin memajukan Partai Golkar. Meskipun masalah hukum tetap diselesaikan,” jelasnya.
(Kongres Advokat Indonesia)