Tempo.co – Pemuda Pancasila akan melaporkan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Maruli Hutagalung ke Markas Besar Polri, Senin, 11 April 2016. “Empat orang Pemuda Pancasila dari Surabaya bersama anggota Pemuda Pancasila dari Jakarta yang melaporkan,” kata Penasehat hukum Pemuda Pancasila, Amrullah, Ahad, 10 April 2016.
Maruli akan dilaporkan karena keterangannya kepada wartawan stasiun televisi swasta pada 30 Maret 2016. Saat itu, kata Amrullah, Maruli menghina Ketua Umum MPW Pemuda Pancasila La Nyalla Mattalitti, “La Nyalla banci, jangan pengecut”. Ucapan itu disampaikan Maruli sehubungan dengan penjelasan penasehat hukum La Nyalla, Aristo Pangaribuan dalam sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Surabaya. Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur itu tak pernah muncul di persidangan praperadilan dan selalu mangkir dari panggilan kejaksaan.
Pernyataan Maruli itu membuat Pemuda Pancasila tersinggung. “Kami akan melaporkan Maruli berdasarkan UU Informasi dan Transaksi Elektronik terkait pencemaran nama baik,” ujar Amrullah.
Jumat lalu, kepada media, Maruli mengatakan seharusnya bukan Pemuda Pancasila yang melaporkannya. Laporan sebaiknya disampaikan sendiri oleh La Nyalla. “Pencemaran nama baik itu delik aduan, harusnya dia sendiri yang lapor,” kata Maruli.
Menurut Maruli, ini merupakan strateginya untuk menangkap La Nyalla. Begitu La Nyalla melapor, kejaksaan akan menangkapnya. “Dia lapor, kita langsung tangkap. Mudah-mudahan dia dengar.”
Sementara itu, Pengadilan Negeri Surabaya menjadwalkan putusan praperadilan La Nyalla, Senin, 11 April 2016. La Nyalla disangka korupsi dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk Kamar dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur pada 2012. Ia menggunakan dana Rp5,3 miliar untuk membeli saham perdana Bank Jatim. Saham itu dijual dengan keuntungan Rp1,1 miliar yang ditransfer ke rekening pribadinya. Interpol telah mengeluarkan red notice untuk La Nyalla yang diketahui berada di Singapura.
(Kongres Advokat Indonesia)
