Cnnindonesia.com – Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Pudji Hartanto Iskandar telah resmi dilantik menjadi Direktur Jenderal Perhubungan Darat di Kementerian Perhubungan pada Kamis (7/4) lalu.
Saat ini, Pudji mesti mengemban dua jabatan sekaligus karena Markas Besar Polri menunjuk jenderal bintang dua untuk mengisi posisi orang nomor satu di kepolisian Sulawesi Selatan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto, Jumat (8/4), mengatakan, status Pudji menjadi perhatian Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti.
Kepolisian, kata Agus, ingin secepatnya menunjuk sosok baru untuk mengisi pos tersebut.
Sementara ini, Polri menunjuk orang nomor dua di Polda Sulawesi Selatan, Wakil Kepala Polda Sulawesi Selatan Brigjen Gatot Edy Pramono menjadi pelaksana harian jabatan Kapolda daerah itu.
Meskipun terdapat pelaksana tugas, Agus berkata, pergantian kapolda tetap harus segera dilakukan.
“Pembuat keputusan itu yang seharusnya bisa cepat. Karena wakapolda dalam kapasitas sebagai pembantu Kapolda, tentunya dia menghadapi batasan-batasan,” kata Agus.
Meski begitu, politikus Partai Gerindra itu mengatakan, alih jabatan menjadi pegawai negeri sipil yang dilakukan perwira tinggi jelang pensiun tidak bertentangan dengan aturan apapun. “Jadi karier mereka di kepolisian memang sudah selesai,” ujarnya.
Komisi Kepolisian Nasional tak sependapat dengan dugaan Desmond. “Menurut saya itu dipolitisasi terlalu jauh,” kata Komisioner Kompolnas, Muhammad Nasser.
Secara khusus Nasser berkata, Pudji merupakan orang yang tepat untuk mengisi posisi dirjen perhubungan darat. Menurutnya, Pudji berkompetensi di bidang perhubungan darat karena pernah menjabat sebagai Kepala Korps Lalu Lintas.
“Unsur profesionalitasnya ada,” kata Nasser.
(Kongres Advokat Indonesia)