Detik.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengaku heran dengan hebohnya isu reklamasi di Teluk Jakarta. Padahal menurut Ahok, reklamasi tak berbeda dengan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Marunda, Jakarta Utara. Sementara terkait KBN, tak ada orang yang meributkannya.
“Orang ribut soal reklamasi. Tahu enggak, KBN sama KCN (PT Karya Citra Nusantara) reklamasi menempel ke daratan 12 hektar? Itu enggak boleh sama sekali. (Tetapi) Enggak ada yang ribut,” kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (8/4/2016).
Di kawasan tersebut, banyak nelayan yang dirugikan karena reklamasi. Namun selama ini, kata Ahok, tak ada yang meributkan hal itu, termasuk para pegiat lingkungan.
“Saya juga aneh. Kenapa begitu pengembang swasta semua ribut. Saya minta kontribusi tambahan (dalam reklamasi pulau-pulau di Teluk Jakarta), salah dimana?” ujarnya.
Ahok mengatakan, kali ini soal KLB (Koefisen Luas Bangunan), hampir seluruh anggota Real Estate Indonesia (REI) menolak besaran KLB. Namun kini setelah dinaikkan, Pemprov DKI Jakarta dapat membiayai berbagai pembangunan.
“Sekarang saya sudah dapat uang Rp 4 triliun. Saya bisa bayar parkiran Monas, ducting dan (groundbreaking simpang susun) Semanggi hari ini. Apa yang salah? Yang salah kalau kamu diam-diam terima duit,” tegas Ahok.
Ahok menjelaskan, ia menaikkan KLB di seluruh kawasan yang dilewati LRT dan MRT. Jika melanggar, ia akan bersikap tegas.
“Yang dilewatin LRT MRT saya kasih naik 14. Tapi selisihnya kamu harus bayar, kan kamu beli udara saya. Yang enggak boleh naik kamu naikin, aku tebang loh 2 lantai,” terangnya.
(Kongres Advokat Indonesia)