Detik.com – Dokter forensik Muhammadiyah akhirnya selesai melakukan autopsi terhadap jenazah Siyono, warga Klaten yang tewas usai ditangkap Densus 88. Komisioner Komnas HAM Manager Nasution yang turut hadir dalam autopsi, menyebut ada sejumlah luka di tubuh Siyono.
“Ada sejumlah bekas luka benda tumpul di beberapa bagian tubuh yang nanti akan diuji di laboratorium, dan ada beberapa patah tulang,” ucap Manager kepada detikcom, Minggu (3/4/2016).
Manager menyebut temuan itu diperoleh dan disampaikan langsung oleh dokter forensik. Proses autopsi berlangsung lancar pukul 08.00-13.00 WIB, didukung oleh masyarakat sekitar dan disaksikan anggota TNI dan polisi Klaten.
“Tim dokter forensik dari PP Muhammadiyah 9 orang dan disaksikan oleh dokter forensik dari Polda Jawa Tengah,” ucapnya.
Manager mengatakan autopsi terhadap Siyono ini baru pertama kali dilakukan, sejak ayah 5 anak itu dikembalikan ke keluarga dalam keadaan meninggal pada Sabtu (12/3) oleh Densus 88.
Temuan sementara dari proses autopsi di Dusun Brengkungan, Pogung, Cawas, Klateng, Jateng itu, jika sudah diuji di laboratorium oleh tim dokter, akan menjadi bahan untuk Komnas HAM menyingkap tabir kematian Siyono.
“Ini untuk melengkapi data dan fakta pemantaun dan penyelidikan Komnas HAM. Hasil pemantauan dan penyelidikan itu dituangkan dalam bentuk rekomendasi,” ucapnya.
Selain Manager, proses autopsi jenazah Siyono juga dihadiri dua orang komisioner Komnas HAM lain yaitu Prof Hadiz Abbas dan Siane Indriani. Hadir juga Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum Busyro Muqoddas dan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Temuan awal dari proses autopsi itu sama dengan yang didapati oleh Kontras yang juga melakukan investigasi kematian Siyono usai ditangkap Densus 88. Istri Siyono, Suratmi, menceritakan kondisi suaminya saat dikembalikan ke rumah.
“Keluarga melihat luka di pipi, mata kanan lebam, tulang hidung patah, paha sampai betis membengkak dan memar, ada kuku jari yang patah, dan keluar darah dari belakang kepala. Ini hasil keluarga melihat jenazah Siyono pasca diinfokan Siyono meninggal,” papar aktivis Kontras Putri Kanesia, Jumat (1/4/2016).
Siyono tewas setelah ditangkap Densus 88 pada Selasa (8/3). Siyono tewas tidak dalam status hukum terbukti terlibat terorisme. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut Siyono anggota Jemaah Islamiyah yang berperan menyimpan senjata.
(Kongres Advokat Indonesia)