Republika.co.id – Komitmen Satgas Pamtas (penjaga perbatasan) RI-PNG (Papua Nugini) Yonif Raider 411 Kostrad untuk melawan narkoba tidak main-main. Hal ini dibuktikan dengan melakukan pengecekan urine seluruh personelnya yang bertugas di pos-pos Satgas, tak terkecuali Pos Udara di Bewan Baru dan Bewan Lama, Kab. Keerom, Papua, yang merupakan pos perbatasan terjauh.
Meski harus menempuh perjalanan darat yang cukup melelahkan dan harus bermalam, tak menyurutkan semangat Perwira Seksi Intelijen Satgas Yonif Raider 411, Lettu Inf Ari Kuswanto bersama 12 orang anggota beserta dua orang petugas BNN Provinsi Papua, melewati hutan, naik turun gunung dan menyeberangi sungai untuk bisa sampai di dua lokasi yang dituju.
“Lokasinya jauh, karena cuaca hujan, jadi harus bermalam, untuk sampai disana harus dengan berjalan kaki atau menggunakan helikopter, tidak bisa menggunakan kendaraan bermotor”, ujar Lettu Inf Ari Kuswanto, dalam pernyataan tertulisnya, Senin (28/3).
Ia mengatakan, pengecekan ini untuk memastikan ada tidaknya personel Satgas yang terbukti menggunakan narkoba, sekaligus menegaskan komitmen Komandan Satgas untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba oleh prajuritnya. Dari pengecekan Petugas, dari kedua pos tersebut, hasilnya negatif, tidak ada yang terbukti menggunakan narkoba.
Dari keterangan salah satu Petugas, hasil pemeriksaan nantinya akan digabung secara keseluruhan dan akan diberitaacarakan oleh BNN Provinsi Papua dalam waktu dekat. “Untuk jajaran Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider, seluruhnya berjumlah 450 orang, telah selesai melaksanakan pengecekan urine, dan untuk hasilnya menunggu pengesahan dari Kantor BNN Provinsi Papua,” ujarnya.
(Kongres Advokat Indonesia)