Republika.co.id – Menteri Koordinator (Menko) Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan mengaku membawa tiga misi dalam kunjungan kerjanya ke Bumi Cenderawasih, 28-29 Maret 2016.
“Pertama, kedatangan saya kesini itu mau resmikan atau peletakan batu pertama di perbatasan RI-PNG,” kata Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan saat tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (28/3).
Kedua, ia akan mensosialisasikan masalah narkoba, terorisme, dan dana desa. Ketiga, lanjutnya, yang paling penting adalah masalah HAM.
“Kita (pemerintah) ingin tuntaskan HAM ini. Ada 16 yang dikategorikan itu tapi saya sudah mulai pelajari. Nanti kita buat transparan, jadi biar elemen-elemen atau teman-teman dari Papua ikut,” katanya.
Sehingga, kata mantan Menperindag di jaman Presiden Gus Dur itu, persoalan HAM bisa diselesaikan dengan baik dan bijak.
“Tapi kita semua harus mengakui, kalau salah-salah, kalau benar-benar dan dihukum, tapi selesai. Jadi jangan bawa isu itu (HAM) kemana-mana liar begitu,” katanya.
Ketika ditanya kapan penyelesaian HAM itu diselesaikan, Luhut mengatakan secepatnya.
“Tergantung, kalau bagi saya makin cepat makin baik, kalau bisa tahun ini kita selesaikan. Kalau seperti pelanggaran HAM berat. Kita berharap pada Mei kita sudah finalisasi dan laporkan kepada Presiden Jokowi. Sesudah itu nanti kita putuskan, seperti masalah PKI dan lainnya, seperti Semanggi dan Talangsari, Papua itu ada 16,” katanya.
(Kongres Advokat Indonesia)