Tempo.co – Jenazah Fonda alias Dodo, terduga teroris kelompok Santoso, dipulangkan ke Solo untuk dimakamkan. Fonda tercatat sebagai warga kampung Brengosan, Purwosari, Solo. Jenazah Fonda diterbangkan dari Palu menuju Surabaya pada Kamis, 17 Maret 2016, pukul 21.00 waktu setempat. Dari Surabaya, jenazah dibawa ke Solo melalaui perjalanan darat.
Selanjutnya, jenazah tiba di rumah duka Jumat pagi 18 Maret 2016. “Nanti dibawa ke Masjid Muhajirin dekat rumah untuk dishalatkan,” kata Endro Sudarsono, juru bicara panitia pemakaman. Rencananya, Fonda akan dimakamkan di Polokarto Sukoharjo.
Fonda alias Dodo tewas dalam baku tembak antara Satgas Operasi Tinombala dengan kelompok bersenjata.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan satu dari tiga terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Poso, Selasa, 15 Maret 2016, adalah warga Cina. “Terduga teroris yang dimaksud memiliki ciri-ciri fisik sebagai warga negara asing. Diduga, orang tersebut merupakan warga suku Uighur, Cina,” katanya di Mabes Polri Jakarta, Rabu, 16 Maret 2016.
Anton mengatakan dugaan tersebut tampak dari warna kulit tersangka yang putih. Kendati demikian, hingga saat ini polisi masih mengidentifikasi jenazah tersebut.
Tim operasi Tinombala terlibat baku tembak dengan terduga teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Pegunungan Tabalosa, Lore, Poso, Sulawesi Tengah, Selasa lalu. Dari kejadian tersebut, tiga terduga teroris ditemukan tewas.
Awalnya polisi hanya menemukan dua jenazah. Pada penyisiran sore hari, polisi kembali menemukan satu jenazah di sungai. Diduga satu jenazah tersebut adalah warga Cina.
Anton menambahkan, berdasarkan data intelijen Polri, anggota kelompok MIT pimpinan Santoso alias Abu Wardah itu kini tersisa 38 orang. Meski begitu, ia tidak menutup kemungkinan anggota kelompok tersebut akan bertambah. Pasalnya, saat ini banyak simpatisan kelompok lain yang berafiliasi dengan ISIS bergabung dalam kelompok Santoso.
(Kongres Advokat Indonesia)