Tempo.co – Kurniadi, 33, pria yang mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari Gedung Parkir Senayan City sempat mengutarakan salam perpisahannya. Hal itu disampaikan oleh Elsi Adianti 32, PR dan CR Asisten Manajer Senayan City, saat ia mendengar penuturan langsung dari saksi, Wahyudi.
Wahyudi sendiri merupakan petugas parkir yang sempat diajak berbincang oleh Kurniadi di gedung parkit lantai P6A Senayan City. “Dia sempat pamit, titip salam saya untuk anak istri. Lalu terjun,” kata Elsi Adianti kepada Tempo di Senayan City, Ahad 13 Maret 2016.
Korban, Kurniadi berdasarkan kartu tanda penduduk diketahui beragama katolik. beralamat di Cipayung, Jakarta Timur. Ia mendatangi Gedung Parkir Senayan City yang memang dibuka 24 jam sekitar pukul 05.48.
“Karena kami ada tempat berita (SCTV) tempat fitness, ada even besar. Tapi memang banyak customer tadi malam,” kata Elsa.
Usai memarkir mobilnya, berdasarkan keterangan saksi, Kurniadi juga sempat menanyakan kapan gereja di Senayan City dibuka. Wahyudi kemudian menjawab gereja dibuka pukul 08.00 WIB. Padahal di Senayan City sendiri meski terdapat dua gereja, yakni untuk umat nasrani yakni Gereja Bethel Indonesia dan Gereja Tiberias. “Tidak ada gereja katolik,” ujar Elsi.
Usai mendengar jawaban dari Wahyudi, korban kemudian berjalan menuju sisi tepi gedung parkir. Wahyudi sempat mencegah namun korban sudah terlanjur menerjunkan diri.
(Kongres Advokat Indonesia)