Cnnindonesia.com – Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta menangkap 10 orang warga Indonesia yang diduga hendak bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Timur Tengah, Minggu (13/3).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Komisaris Besar M Iqbal mengatakan 10 orang tersebut berencana menggunakan pesawat AirAsia QZ 256 Jakarta-Don Muang, Bangkok, pukul 14.00 WIB.
Sebelum menaiki pesawat tersebut, sekira pukul 13.00 WIB petugas telebih dulu mengamankan mereka. “Sementara ini masih dilakukan pemeriksaan dan identifikasi,” kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya.
Para warga yang ditahan itu berasal dari Tangerang dan Singkawang, Kalimantan Barat. Dari data yang diperloleh, mereka diduga memiliki hubungan keluarga
Di antara kelompok yang berasal dari Tangerang, ada seorang perempuan dan tiga anak. Sementara di kelompok yang berasal dari Singkawang, ada seorang perempuan dan seorang anak.
Peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi. Setidaknya ada dua kejadian serupa di Bandara Soekarno-Hatta dan satu kejadian di Bandara Juanda, Surabaya, selama rentang 2014-2015.
Sebelumnya, sejumlah warga Indonesia juga ditangkap di Malaysia dan Singapura karena diduga hendak berangkat bergabung dengan ISIS.
Pembaiatan ISIS terjadi di Indonesia setidaknya sejak 2014 lalu. Terus berkembang, akhirnya kelompok radikal ini melakukan serangan teror di kawasan Thamrin, Jakarta, Januari lalu.
(Kongres Advokat Indonesia)