Mediasionline.com – Kongres Advokat Indonesia (KAI) sangat kehilangan tokoh besar advokat seperti Bang Buyung, demikian Prof Dr (Iur) Adnan Buyung Nasution SH akrab disapa. Buyung meninggal pada rabu (23/9/2015) pukul 10.15 wib di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Adnan Buyung diketahui mulai dirawat sejak pekan lalu. Menurut Putri Adnan Buyung, Pia Akbar Nasution, Adnan Buyung dirawat di rumah sakit awalnya karena mengalami sakit pada giginya.
Pengacara kondang kelahiran 20 Juli 1934 itu sudah menderita gagal ginjal sejak Desember 2014, kemudian harus mengalami perawatan lebih lanjut setelah menjalani pencabutan gigi.
“Beliau adalah guru sekaligus tempat curhat saya bila saya menghadapi masalah di organisasi advokat,” kata Presiden Kongres Advokat Indonesia Tjoetjoe Sandjaja Hernanto kepada wartawan di sela-sela ia melayat ke kediaman Bang Buyung, Jl Lebak Lestari no 7 Lebak Bulus Jakarta Selatan.
Meski demikian, Tjoetjoe menambahkan bahwa wafatnya Bang Buyung adalah keputusan Allah Swt. “Kami sangat menyayangi beliau, namun Allah Swt lebih menyayangi beliau,” imbuhnya.
Untuk menghormati Adnan Buyung, tentu kewajiban Tjoetjoe sebagai Presiden KAI untuk meneruskan cita-cita perjuangan beliau. Tjoetjoe mengaku sering menerima masehat dan teguran dari Adnan Buyung. Itulah yang membuat ia menjadi seperti sekarang ini.
“Saya membayangkan hari-hari ke depan adalah hari-hari yang penuh rindu dengan sosok Bang Buyung. Selamat jalan Bang Buyung, Selamat jalan Bapak Advokat Indonesia. Engkau adalah legenda. Kami para advokat negeri ini sangat berduka. Semoga Bang Buyung khusnul khotimah | Al Fatihah,” pungkas Tjoetjoe.
Menurut Rencana, jenazah Adnan Buyung Nasution itu akan dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir Jakarta Selatan, kamis (24/9/2015) besok pagi sekira pukul 08.00 wib. sumber