Ada beberapa konsep yang diyakini bisa membuat Mars menjadi planet yang layak dihuni, salah satunya dengan terraforming. Konsep ini juga didukung oleh mantan kepala ilmuwan NASA Jim Green.
Green baru saja mundur dari NASA setelah menjadi bagian dari badan antariksa tersebut selama 40 tahun. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai direktur divisi sains planet NASA selama 12 tahun, dan tiga tahun terakhir ia memegang posisi sebagai kepala ilmuwan.
Menjelang kepergiaannya dari NASA, Green mengungkap rencananya untuk mengubah Mars menjadi planet yang bisa dihuni oleh manusia. Rencana Green, yang ia terbitkan pada bulan November lalu, fokus pada membuat atmosfer Mars menjadi lebih tebal menggunakan perisai magnet raksasa antara Mars dan matahari.
Menurut Green, metode ini bisa membuat suhu permukaan Mars jadi lebih hangat. Selain itu tekanan di permukaan bisa meningkat sehingga manusia bisa berjalan di permukaan Mars tanpa perlu bantuan pakaian luar angkasa dan tidak perlu khawatir darahnya akan mendidih.
“Ya, itu bisa dilakukan. Hentikan pengelupasan, dan tekanan akan meningkat. Mars akan mulai terraforming sendiri,” kata Green kepada The New York Times, seperti dikutip dari Futurism, Rabu (5/1/2022).
“Itulah yang kami inginkan: agar planet bisa berpartisipasi dalam hal ini dengan cara apa pun. Ketika tekanan naik, suhu akan naik,” sambungnya.
Green mengatakan rencananya ini bisa mendukung manusia untuk mulai menanam tanaman di Mars dan membuka kesempatan untuk memulai kehidupan jangka panjang di luar Bumi.
Tapi Green sadar rencananya ini akan mendapat banyak tentangan dari komunitas astronomi dan planet yang menurutnya tidak akan menerima ide tentang mengubah keseluruhan planet.
Kritik terhadap ide terraforming planet lain memang telah lama menggema. Pada tahun 2018, astronom dari Adler Planetarium dan co-founder JustSpace Alliance Lucianne Walkowicz berargumen bahwa manusia kemungkinan akan mengubah permukaan Mars menjadi bencana ekologi mengingat rekam jejak kita dalam mempercepat perubahan iklim.
Tidak hanya itu, Walkowicz juga tidak yakin terraforming merupakan sesuatu yang bisa dilakukan.
“Meskipun terraforming terus dipercaya di imajinasi populer, itu tetap hanya di ranah fiksi. Satu hal, Mars tampaknya kekurangan cadangan karbon dioksida untuk memompa atmosfernya dan membuatnya jadi lebih hangat,” kata Walkowicz. DETIK