Berbagai cara mencegah infeksi Covid-19 masih terus dicari tahu. Kali ini, minum kopi secara rutin disebut mampu turunkan risiko infeksi Covid-19. Benarkah?
Angka penyebaran kasus Covid-19 yang terus melonjak membuat banyak masyarakat menjadi semakin khawatir. Beragam cara selalu dicari untuk menurunkan risiko infeksi Covid-19, bahkan tidak jarang akan muncul informasi bohong atau palsu yang menjanjikan dapat mencegah infeksi Covid-19.
Misalnya susu beruang dan air kelapa hijau yang bahkan menyebabkan kelangkaan produk tersebut di pasaran. Padahal sebagian besar dari informasi tersebut masih belum memiliki fakta yang jelas dan pembuktian secara medis untuk mencegah coronavirus.
Baru-baru ini para peneliti dari Northwestern University mempublikasikan penemuannya pada jurnal Nutrients. Mereka telah meneliti lebih dari 40 ribu partisipan di Inggris. Atas penelitian tersebut, muncul sebuah hipotesis bahwa infeksi coronavirus dapat diminimalisir dengan konsumsi kopi.
Dilansir melalui New York Post (12/7), setelah disesuaikan dengan berbagai faktor seperti ras, usia, jenis kelamin dan faktor lain seperti aktivitas fisik, para peneliti menemukan hasil yang cukup mengejutkan. Seseorang yang memiliki kebiasaan minum satu gelas kopi atau lebih per hari memiliki 10% risiko lebih rendah terinfeksi Covid-19 dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kopi.
“Saat mengonsumsi secangkir, dua sampai 3 atau bahkan lebih dari empat cangkir kopi, maka peluang positif Covid-19 berkisar 0,90 hingga 0,92,” jelas para peneliti.
Kandungan antioksidan pada kopi dikatakan menjadi komponen utama yang membantu meningkatkan kekuatan imunitas tubuh melawan virus. Selain itu, komponen antiinflamasi pada kopi juga dikatakan sebagai faktor lain yang berpengaruh cukup besar.
“Konsumsi kopi memiliki korelasi dengan tanda-tanda inflamasi yang dihubungkan dengan beberapa gejala Covid-19 dan angka harapan hidup,” tulis para peneliti.
Para peneliti juga menyebutkan kopi memiliki efek pelindung imunitas atau immunoprotective untuk melawan coronavirus. Namun untuk menemukan ketepatan efek dengan persamaan tanda yang ditemukan, para peneliti mengatakan butuh waktu untuk melakukan penelitian lanjutan.
Penemuan lainnya juga mengatakan bahwa konsumsi sayuran juga dapat mengurangi risiko infeksi coronavirus. Sebaliknya, konsumsi makanan yang telah diproses secara tinggi seperti daging olahan justru dikaitkan dengan risiko infeksi yang lebih tinggi bahkan meningkatkan risiko infeksi yang mungkin terjadi.
Para peneliti juga menilai bahwa pola makan menjadi faktor yang sangat penting untuk menentukan peluang infeksi virus terhadap tubuh karena kaitannya dengan imunitas.
“Walaupun penemuan ini masih membutuhkan investigasi lebih lanjut, menerapkan perilaku makan sehat menjadi cara yang sangat baik untuk melindungi diri dari Covid-19 dan membatasi penyebaran virus,” kata penulis penelitian.
Menerapkan pola hidup sehat dan tetap membatasi aktivitas yang melibatkan orang banyak juga menjadi hal yang sangat disarankan ahli untuk meminimalisir peluang terjangkit infeksi Covid-19. Makan makanan yang bergizi dan memastikan keseimbangan asupan nutrisi untuk menjaga kekebalan imunitas harus dilakukan guna membantu tubuh melawan virus yang masuk dan menginfeksi. DETIK