3 Alasan Pemerintah Tebar Diskon Pajak Mobil Baru - Kongres Advokat Indonesia

3 Alasan Pemerintah Tebar Diskon Pajak Mobil Baru

DETIK – Pemerintah merilis keringanan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sektor otomotif atau diskon pajak mobil baru per 1 Maret 2021 lalu. Diskon pajak ini dikeluarkan di tengah-tengah kondisi negara sedang berjuang pulih dari pandemi COVID-19. Padahal, salah satu sumber utama penghasilan negara adalah pajak.

Lalu, apa alasan pemerintah tebar diskon pajak mobil baru di tengah pandemi?

Berikut 3 alasannya:

1. Mempercepat pemulihan ekonomi

Analis Kebijakan Ahli Madya PKPN Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suska, membeberkan alasannya. Diskon pajak ini, katanya dikeluarkan sebagai salah satu upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional dari hantaman pandemi COVID-19.

“Ini kan program PEN, pemberian diskon pajak dalam kerangka pemulihan ekonomi nasional,” ujar Suska dalam acara Live Instagram Nyibir Fiksal di akun @BKFKemenkeu, Jumat (5/3/2021).

Lebih lanjut, Suska menjelaskan alasan lebih rinci mengapa mengeluarkan diskon pajak di sektor tersebut. Menurut Suska, sebenarnya pemerintah sudah mengeluarkan insentif pajak sejenis di sektor-sektor lainnya, sekarang hanya gilirannya sektor otomotif saja. Bukan berarti, pemerintah hanya mengistimewakan sektor tersebut.

“Sebetulnya yang eksisting insentif pajak dalam kerangka PEN itu sudah banyak diberikan,” katanya.

2. Otomotif punya multiplayer effect besar

Namun, selain itu ada alasan penting dibalik pertimbangan pemerintah mengeluarkan diskon pajak kendaraan bermotor tersebut. Alasan pertama, karena sektor ini dianggap memiliki kontribusi yang signifikan bagi industri turunannya mulai dari industri komponen kendaraan mobil, dealer-nya, pekerja di semua industri itu, hingga sektor keuangan.

“Jadi kalau kita memberi insentif kepada kendaraan bermotor itu ada ikutannya, seperti industri komponen, atau yang menjadi part dari kendaraan bermotor itu juga akan terpengaruh mendapat efek juga, kemudian juga tenaga kerjanya, bukan hanya di mobilnya, tapi juga di komponen dan juga penjualannya, dealer dan sebagainya, dan dilihat juga dari sisi misalnya financingnya, biasa kan belinya nyicil, dengan meningkatnya penjualan, tentu itu bisa berpengaruh,” tuturnya.

Suska merinci industri apa saja yang diuntungkan dari setiap pembelian kendaraan bermotor terutama mobil, di antaranya ada industri komponen, perdagangan besar seperti dealer, maupun pengecer, dan sektor keuangan. Sedangkan, untuk pekerja yang mungkin bisa terkena dampak positif dari hal itu adalah sekitar 1,5 juta orang.

3. Keberpihakan pada industri dalam negeri

Adanya syarat local purchase 70% juga jadi pertimbangan lainnya yang dianggap efektif mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“Dan memang karena local purchase itu menjadi persyaratan, ini benar-benar untuk mendorong industri dalam negeri,” katanya.

Sebagaimana diketahui, diskon pajak mobil baru ini tak berlaku untuk semua jenis mobil.

Mengacu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 20/2021, hanya mobil dengan mesin di bawah 1.500 cc, berpenggerak 4×2, dan memiliki tingkat local purchase minimal 70%.

Silahkan tinggalkan komentar tapi jangan gunakan kata-kata kasar. Kita bebas berpendapat dan tetap gunakan etika sopan santun.

TERPOPULER

TERFAVORIT

Dikukuhkan Jadi Ketua Dewan Pembina KAI, Bamsoet : Pekerjaan Rumah Kita Banyak untuk Sektor Penegakan Hukum
September 27, 2024
Lantik Pengurus, Ketua Presidium DPP KAI: Kita Wujudkan AdvoKAI yang Cadas, Cerdas, Berkelas
September 27, 2024
Dihadiri Ketua Dewan Pembina Sekaligus Ketua MPR RI, Pengurus DPP KAI 2024-2029 Resmi Dikukuhkan
September 27, 2024
Audiensi Presidium DPP KAI – Menkum HAM RI: Kita Mitra Kerja!
September 7, 2024
Diangkat Kembali Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (KAI), Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Pembentukan Dewan Advokat Nasional
July 25, 2024