Liputan6.com – Aparat Kepolisian Resor Jakarta Utara mengusut dugaan penusukan yang dialami Zaenal Arifin (47), petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye. Dugaan penganiayaan oleh sejumlah anggota organisasi massa (ormas) terhadap personel pasukan oranye itu terjadi di kawasan Tugu, Koja, Jakarta Utara, kemarin dini hari.
“Kejadiannya sih pukul 00.45 dini hari, di Kantor Kelurahan Tugu Utara, Koja,” beber Kapolres Jakarta Utara Kombes Daniel Bolly Tifaona, Minggu (6/3/2016) malam.
Awal kejadian, menurut Daniel, sekitar 20 anggota salah satu ormas mendatangi Kantor Kelurahan Tugu Utara, Koja. Puluhan orang tersebut kemudian berteriak sembari menghardik Zaenal yang saat itu bersama 4 rekannya sedang berada di kantor kelurahan.
Mereka mencari tahu pelaku yang membongkar pos ormas. “Puluhan anggota ormas itu nanyanya dengan nada keras. Mereka (Zaenal dan 4 temannya) wajar bilang enggak tahu apa-apa. Saat itulah mereka cekcok dan ditusuklah si Zaenal,” beber Daniel.
Usai menusuk Zaenal, puluhan anggota ormas itu menghilang. Sementara Zaenal dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. “Setelah mendapat laporan, kemudian kita (polisi) melakukan penyisiran dan berhasil mengamankan 7-8 orang,” sambung Daniel.
Menurut Daniel, 7 anggota ormas itu kemudian menjalani pemeriksaan di Mapolres Jakarta Utara. Sementara terduga penusuk anggota pasukan oranye tersebut masih diburu polisi.
Adapun lokasi penangkapan terhadap 7 anggota ormas termasuk komandannya itu tak jauh dari kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. “7 orang itu kita periksa dan ‘bernyanyilah’ mereka. Disebutlah si X yang menusuk si korban. Polisi masih memburunya,” tutup Kombes Daniel Bolly Tifaona.
(Kongres Advokat Indonesia)