Kanada Beri Kewarganegaraan pada Gadis Saudi yang Takut Dibunuh
Kanada Beri Kewarganegaraan pada Gadis Saudi yang Takut Dibunuh

Kanada Beri Kewarganegaraan pada Gadis Saudi yang Takut Dibunuh

JawaPos.com – Akhirnya Rahaf Al Qunun, remaja asal Arab Saudi yang tiba di Kanada. Ia secara resmi mendapatkan kewarganegaraan dari Kanada. Dilansir dari BBC pada Sabtu (12/1), Al Qunun, 18 tahun, sebelumnya telah berusaha mencapai Australia melalui Bangkok tetapi pada awalnya disuruh kembali ke Kuwait oleh keluarganya.

Dia menolak untuk terbang kembali dan mengurung diri di kamar hotel bandara, yang ketika itu langsung menarik perhatian internasional. Ia mengaku takut dibunuh keluarganya jika kembali ke negaranya.

Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland memperkenalkan remaja itu sebagai warga baru Kanada baru yang sangat berani. “Dia adalah wanita muda yang sangat berani yang telah melalui banyak hal. Ia sekarang akan pergi ke rumah barunya.”

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebelumnya mengatakan kepada wartawan, negaranya telah mengabulkan permintaan dari Komisaris Tinggi PBB untuk memberikan suaka pada gadis tersebut. “Kanada sangat yakin, kami akan selalu membela hak asasi manusia dan hak-hak perempuan di seluruh dunia,” katanya.

Al Qunun tiba di Bandara Internasional Pearson dengan penerbangan Korean Air dari Seoul pada hari Sabtu. Dia telah mengunggah foto di Twitter yang muncul untuk menunjukkan dia naik jet sebelum lepas landas, dengan kata-kata, “Saya telah melakukannya!”

Al Qunun mengatakan kepada BBC sebelumnya bahwa dia takut keluarganya akan membunuhnya. “Saya tidak bisa belajar dan bekerja di negara saya, jadi saya ingin bebas dan belajar dan bekerja seperti yang saya inginkan,” katanya.

Secara terpisah, dia mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia menderita penganiayaan fisik dan psikologis dari keluarganya, termasuk dikurung di kamarnya selama enam bulan karena memotong rambutnya.

Seorang juru bicara keluarganya mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak ingin berkomentar dan yang mereka pedulikan hanyalah keselamatan gadis itu.

Badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, pihaknya menganggapnya sebagai pengungsi yang sah dan menyambut keputusan Kanada untuk memberikan suaka. “Hukum pengungsi internasional dan nilai-nilai kemanusiaan utama telah berlaku,” kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi.

Kanada sebelumnya membuat marah Arab Saudi setelah menyerukan pembebasan aktivis hak-hak perempuan yang ditahan di negara itu, mendorong Riyadh untuk mengeluarkan duta besar Kanada dan membekukan semua perdagangan baru.

Baca Juga : Payung Hukum Ojek Online, Pengamat: Motor Jadi Angkutan Umum, ‘Safety’ Harus Diutamakan

Silahkan tinggalkan komentar tapi jangan gunakan kata-kata kasar. Kita bebas berpendapat dan tetap gunakan etika sopan santun.

TERPOPULER

TERFAVORIT

Dikukuhkan Jadi Ketua Dewan Pembina KAI, Bamsoet : Pekerjaan Rumah Kita Banyak untuk Sektor Penegakan Hukum
September 27, 2024
Lantik Pengurus, Ketua Presidium DPP KAI: Kita Wujudkan AdvoKAI yang Cadas, Cerdas, Berkelas
September 27, 2024
Dihadiri Ketua Dewan Pembina Sekaligus Ketua MPR RI, Pengurus DPP KAI 2024-2029 Resmi Dikukuhkan
September 27, 2024
Audiensi Presidium DPP KAI – Menkum HAM RI: Kita Mitra Kerja!
September 7, 2024
Diangkat Kembali Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (KAI), Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Pembentukan Dewan Advokat Nasional
July 25, 2024