Elshinta.com – Di tengah tantangan hidup yang semakin tinggi, memiliki tabungan masa depan pun menjadi hal yang wajib dimiliki. Ketimbang hanya menyimpannya di bank, banyak orang akhirnya memilih untuk menginvestasikan uangnya ke berbagai instrument investasi yang bisa mendatangkan imbal hasil lebih di masa depan.
Namun, banyaknya kasus penipuan berkedok investasi membuat sebagian besar orang malah terjebak pada investasi bodong. Alih-alih mendapatkan imbal hasil selangit, uang yang ditabung sekian lama pun harus ludes digondol pelaku. Berikut ini beberapa hal yang patut Anda curigai saat ditawarkan berinvestasi.
Janji keuntungan yang sangat tinggi
Bila ditawari investasi dengan keuntungan yang sangat tinggi, Anda patut mencurigai bahwa itu adalah investasi bodong. Iming-iming keuntungan sangat tinggi dipakai oleh pelaku untuk menarik minat masyarakat. Ada baiknya Anda membandingkan tawaran imbal hasil dengan produk investasi sejenis atau dengan produk investasi lain.
Bila seseorang sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi di reksadana pasar uang misalnya, biasanya mereka membandingkannya dengan deposito bank. Anda bisa melakukan ini untuk mengetahui apakah tawaran imbal hasilnya masuk akal atau tidak.
Investasi yang sangat aman
Pada dasarnya, tidak ada investasi yang sangat aman atau dengan kata lain setiap investasi tetap memiliki risiko. Perbedaannya hanya terletak pada besar kecilnya risiko antara jenis investasi satu dengan jenis investasi lainnya. Penyelenggara produk investasi yang baik seharusnya memaparkan risiko apa yang saja yang mungkin dialami oleh nasabah.
Badan hukum yang tak jelas
Tanyakan atau cari tahu apakah penyelenggara produk investasi tersebut sudah mendapatkan izin dari pihak terkait atau belum. Meskipun seringkali penipu menyertawakan logo-logo pihak regulator, Anda tetap harus melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa penyelenggara investasinya sudah terdaftar di badan terkait.
Baca Juga : Menggugat Tanggung Jawab Pemerintah dan Lion Air Pasca Rekomendasi KNKT