Cnnindonesia.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap 14 orang yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) anggota DPRD Kalimantan Tengah di Jakarta, Jumat (26/10).
Dari 14 orang itu di antaranya, 8 anggota DPRD Kalteng, 1 sekretaris Komisi B DPRD Kalteng, dan 5 pihak swasta dari PT Sinar Mas Agro Resources And Technology (SMART) Tbk dan PT Bina Sawit Abadi Pratama (BAP).
“Saat ini pemeriksaan masih berjalan untuk 8 anggota DPRD Kalteng, 1 Sekretaris Komisi B DPRD Kalteng, dan 5 pihak swasta dari PT SMART Tbk, dan PT BAP,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah lewat pesan singkat, Sabtu (27/10).
Dilansir dari laman perusahaan, PT SMART Tbk adalah perusahaan publik produk konsumen berbasis kelapa sawit yang terintegrasi dan terkemuka di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit SMART mencakup lebih dari 138.000 hektar (termasuk plasma).
SMART juga mengoperasikan 16 pabrik kelapa sawit, 5 pabrik pengolahan inti sawit dan 4 pabrik rafinasi di Indonesia.
SMART merupakan anak usaha melalui Golden Agri-Resources (GAR) Ltd, lini bisnis Sinar Mas di bidang agribisnis. GAR Ltd sendiri terdaftar di bursa efek Singapura sejak 1999. GAR memiliki beberapa anak perusahaan lainnya, seperti PT Dami Mas Sejahtera, produsen dan pemasok benih DxP bersertifikat; dan berbagai unit usaha kami di Tiongkok.
Berdasarkan informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, pihak PT SMART Tbk dan PT BAP yang diciduk tim penindakan KPK adalah petinggi perusahaan. Mereka diduga memberikan sejumlah uang kepada anggota DPRD Kalteng.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan pihaknya menduga transaksi yang melibatkan anggota DPRD Kalteng dan pihak PT SMART Tbk dan PT BAP terkait dengan pembuangan limbah sawit di Danau Sembuluh, Seruyan, Kalteng.
“Ya, benar (terkait masalah pembuangan limbah PT Bina Sawit Abadi Pratama, anak usaha Sinar Mas),” kata Basaria dikonfirmasi lewat pesan singkat.
Menurut Basaria, tim penindakan KPK turut mengamankan uang ratusan juta rupiah yang diduga terkait pembahasan aturan di sektor perkebunan dan lingkungan hidup.
Head of Corporate Communications PT SMART Tbk, Wulan Suling membenarkan beberapa pihak perusahaannya diamankan tim penindakan KPK.
“PT Binasawit Abadi Pratama mengkonfirmasi adanya beberapa karyawan perusahaan yang dimintai KPK memberikan informasi sebagai bagian dari proses penyidikan,” ujarnya dikonfirmasi terpisah CNNIndonesia.com.
Namun, Wulan belum bisa bicara banyak mengenai OTT KPK terhadap sejumlah pihak dari PT SMART Tbk dan PT BAP itu. Dia mengaku pihaknya masih menunggu penjelasan KPK yang akan melakukan konferensi pers hari ini.
“Sebagai perusahaan yang taat hukum, kami menghormati dan akan bekerjasama untuk membantu segala proses yang tengah berjalan,” kata dia.