WASHINGTON, okezone.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, Jumat (21/9/2018) mencela “pelecehan memualkan” yang dialami Muslim Uighur di kamp-kamp pendidikan kembali di China.
Dalam pidato tentang kebebasan beragama di dunia Pompeo mengemukakan “ratusan ribu dan mungkin jutaan suku Uighur ditahan bertentangan dengan kehendak mereka di yang disebut kamp pendidikan kembali di mana mereka dipaksa menjalani indoktrinasi politik serta pelecehan lain yang memualkan”.
Beijing menyanggah taksiran bahwa lebih dari satu juta Muslim Uighur yang minoritas ditahan di kamp-kamp internir di provinsi Xinjiang, China barat.
Dalam surat kepada Pompeo, menteri keuangan Steven Mnuchin bersama anggota Kongres dari kedua fraksi bulan lalu meminta agar para pejabat China yang terlibat dalam menginternir Muslim Uighur dikenakan sanksi. Pompeo tidak mengatakan apakah ia akan mengenakan tindakan hukuman.
Ia juga mengatakan cemas dengan nasib penganut Kristen di China, yang menurutnya menjadi sasaran penumpasan oleh pemerintah. Pemerintah, katanya, menutup gereja, membakar kitab suci Bibel dan memerintahkan pengikut menandatangani dokumen menolak kepercayaan mereka”.
Baca Juga : PSI akan Polisikan Fadli Zon soal Postingan ‘Potong Bebek Angsa PKI’