Tepat hari Sabtu (11/11) tujuh bulan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diserang dua orang tidak dikenal usai menjalankan ibadah Solat Subuh di dekat rumahnya.
Seperi diketahui, pada 11 April 2017 lalu, Novel disiram dengan air keras sehingga penglihatannya terganggu.
Baca juga: LPSK Mensosialisasikan PP Terkait Restitusi Anak
Dalam diskusi bertajuk lawan korupsi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (10/11) malam, Panitia menyambungkan telekonferensi para peserta diskusi dengan Novel Baswedan.
“Alhamdulillah, mata kanan saya bisa melihat dengan lumayan baik,” kata Novel.
Melalui layar telekonferensi, Novel menyampaikan bahwa mata kanannya sudah bisa melihat dengan cukup baik, terlebih jika ia menggunakan kacamata khusus.
Ia bahkan sudah bisa membaca teks tulisan.
“Sekarang saya juga sudah bisa membaca,” ucap Novel.
Sambil menceritakan kondisinya tersebut, Novel pun menunjukkan kacamata yang dikenakannya.
Mata kanan Novel dibantu oleh hard lens dan kacamata baca sehingga ia bisa membaca dengan baik.
Namun, mata kiri Novel masih belum berfungsi dengan baik.
“Mata kiri sementara saya belum bisa melihat,” katanya.
Ia mengatakan akan menjalani satu rangkaian operasi mata dalam waktu dekat untuk pemulihan mayanya.
“Saya masih menunggu operasi satu kali lagi untuk pembuatan kornea artificial,” tutur Novel.
Diketahui, Novel Baswedan merupakan Kepala Satuan Tugas yang menangani beberapa perkara besar yang sedang ditangani KPK.
Salah satunya adalah kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.