Belakangan ini, semenjak banyaknya penipuan dan judi berkedok investasi mengemuka dan diperbincangkan secara luas oleh publik, banyak pengguna layanan robot trading mengeluhkan kesusahan melakukan penarikan dana.
Keluhan tersebut ramai disampaikan di media sosial, beberapa warganet yang resah terkait keberadaan uangnya menuntut agar perusahaan segera memberikan klarifikasi dan juga turun tangan menyelesaikan permasalahan ini.
Sempat juga beredar isu bahwa permasalahan ini terjadi karena alasan prosedural, di mana perusahaan yang katanya sedang mengurus perizinan terpaksa harus menghentikan atau membatasi penarikan dana oleh para anggota.
Sebagai catatan, sampai saat ini Bappebti belum pernah mengeluarkan izin robot trading, dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan telah memblokir 1.222 situs web perdagangan berjangka komoditi ilegal dan permainan judi berkedok trading sepanjang tahun 2021.
Menanggapi isu tersebut Bappebti segera memberikan klarifikasi bahwa pemerintah tidak pernah melarang penarikan dana. Hal ini berarti kebijakan tersebut diambil oleh masing-masing perusahaan, bukan karena alasan regulasi dan prosedural dari Bappebti.
“Beredar hoax yang mengatakan bahwa Pemerintah melarang penarikan dana (withdrawal) pada akun nasabah perusahaan Robot Trading setelah perusahaan ditutup/ diblokir oleh Kemendag, serta mengklaim karena masih dalam tahap proses permohonan izin di Bappebti.
Kenyataannya, Bappebti tidak pernah mengeluarkan kebijakan pelarangan penarikan dana tersebut,” tegas Bappebti melalui akun Instagram resminya.
Bos robot trading berusaha tenangkan para anggota
Sebelumnya, akhir bulan Januari lalu CEO PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (PT SMI/Net89) Andreas Andreyanto sempat memberikan keterangan yang disampaikan melalui kanal Youtube Money Wells Official. Dalam video berdurasi nyaris empat menit tersebut CEO Net89 menyebut bahwa kala itu perusahaan sedang mendukung program dari pemerintah di tengah banyaknya investasi-investasi bodong yang tidak jelas dan maraknya penipuan yang mengatasnamakan robot trading, investasi forex dan lain sebagainya. Namun, saat ini video tersebut sudah diturunkan.
Hal yang sama juga terjadi di platform robot trading lain, termasuk PT DNA Pro Akademi yang baru-baru ini disegel Bappebti akibat penjualan expert advisor/robot trading tak berizin.
Terbaru melalui akun Instagram @dnaproofficial, CEO DNA Pro Daniel Abe mengatakan bahwa pada 8 Februari perusahaan “baru melakukan pertemuan dan melengkapi dokumen lanjutan untuk proses verifikasi.”
Hal ini bertentangan dengan info sebelumnya di mana Daniel mengatakan bahwa pada 7 Februari perusahaan telah bertemu dengan instansi pemerintah dan telah melakukan verifikasi dokumen lanjutan.
Demi menenangkan para pengguna, ia juga kembali menekankan secara terus menerus bahwa hal tersebut membutuhkan waktu dan proses sehingga tidak bisa diburu-buru.
“Ingat komando hanya dari saya,” tutup Daniel setelah meminta doa dan dukungan dari para anggota yang telah menyetor uang ke perusahaan yang dipimpinnya.
Beberapa hari yang lalu ia juga menyebut telah bertemu instansi pemerintah yang lain dengan kemajuan yang cukup pesat. Sehari sebelum itu ia juga mengabarkan pertemuan dengan instasi pemerintah berlangsung “cukup bagus, cukup smooth.”
Saat ini kolom komentar Net89 mematikan kolom komentar sosial media resmi Instagram miliknya, dengan DNA Pro membatasi komentar di unggahan Instagram resmi miliknya. CNBC